6 Kelurahan Rawan Banjir

Sumber:Koran Sindo - 12 Oktober 2009
Kategori:Banjir di Jakarta

JAKARTA(SI) – Sebanyak 46 dari total 60 kelurahan di Jakarta Selatan rawan banjir.Warga diminta waspada terhadap ancaman banjir,apalagi belakangan ini hujan sering turun.

Kelurahan rawan banjir itu antara lain Pesanggrahan, Kebayoran Lama, Mampang Prapatan, Pancoran, Setiabudi,dan Tebet.Kepala Seksi Perlindungan Masyarakat Satpol PP Jakarta Selatan Safrizal mengaku telah berkoordinasi dengan Badan SAR Nasional (Basarnas) dan Tim Rescue di wilayah Jakarta Selatan. Selain itu,ada pula petugas Satpol PP dari tingkat kelurahan hingga kecamatan guna mengantisipasi banjir. ”Kita sudah melakukan koordinasi dengan berbagai pihak.

Di beberapa kecamatan kita juga akan siapkan petugas serta sarana dan prasarana yang dibutuhkan,” kata Safrizal kemarin. Di Kecamatan Mampang Prapatan misalnya disiapkan enam petugas Satpol PP, 48 petugas Banpol PP, dan 30 petugas Linmas. Selain itu,disiapkan juga satu unit perahu karet, empat unit sampan, lima unit mobil pikap, dan enam unit sepeda motor. ”Hampir di setiap kecamatan kami sudah mempersiapkan segalanya,”ujarnya. Di Kecamatan Pancoran disiapkan tujuh petugas Satpol PP dan 49 petugas Linmas. Untuk sarana disiapkan satu unit perahu karet, dua sampan, empat mobil pikap, dan enam unit perahu karet.

Sementara di Kecamatan Tebet, disiapkan enam petugas Satpol PP,50 petugas Banpol PP, dan 33 petugas Linmas. Disiapkan pula dua unit perahu karet,lima unit mobil pikap, dan sembilan unit sepeda motor. Sedangkan di Kecamatan Setiabudi disiapkan empat petugas Satpol PP,69 petugas Banpol PP,dan 42 petugas Linmas. Sarana yang disiapkan yakni satu unit perahu karet, lima sampan, empat mobil pikap, dan lima unit perahu karet. Kemudian di Kecamatan Pesanggrahan disiapkan lima petugas Satpol PP,48 petugas Banpol PP,dan 31 petugas Linmas.

Sarana yang disiapkan yakni satu unit perahu karet, tiga sampan, empat mobil pikap,dan empat unit perahu karet. Di Kecamatan Kebayoran Lama disiapkan delapan petugas Satpol PP, 48 petugas Banpol PP, dan 55 petugas Linmas. Sarana yang disiapkan berupa satu unit perahu karet, dua sampan, lima mobil pikap,dan enam unit perahu karet.”Mudah-mudahan segala sesuatu yang telah kita persiapkan untuk mengantisipasi banjir tahun ini berjalan baik dan lancar,”harap Safrizal.

Di bagian lain,Pemkot Tangerang melakukan pengawasan terhadap 23 daerah rawan banjir yang tersebar di sembilan kecamatan. Pengawasan itu menyusul seringnya hujan deras yang menyebabkan genangan air di sejumlah ruas jalan di Kota Tangerang. Kepala Bagian Humas dan Protokoler Kota Tangerang Ahsan Annahar mengatakan,hingga saat ini ada 23 titik yang rentan bencana banjir di antaranya Karang Mulya, Larangan, Priuk, Ciledug, Jatiuwung, dan Benda.

”Dari 13 kecamatan yang ada di sini,sembilan di antaranya rentan akan banjir, terutama di wilayah barat dan timur,” tegasnya. Ke-23 titik itu rawan banjir karena tidak mampu menampung curah air yang masuk dari sungai dan air hujan. ”Saat ini kita sudah siagakan sembilan perahu dan lima tenda serta beberapa alat penunjang. Kami juga akan berkoordinasi dengan pihak lain agar nanti apabila terjadi bencana dapat segera bergerak dalam penanggulangannya,” tuturnya.

Saat ditanya soal pemeliharaan situ, Ahsan mengatakan, semua situ yang ada di Kota Tangerang saat ini dalam perawatan yang baik. Pemkot Tangerang sudah membersihkan situ-situ itu dari bangunan liar.”Meski pemeliharaan adalah tanggung jawab provinsi, sembilan situ itu juga kami awasi,” jelasnya. Ketua DPRD Kota Tangerang Herry Rumawatine mempertanyakan kenapa setiap tahun jumlah titik rawan banjir bertambah terus. ”Setahu saya bertambah terus, seharusnya dengan anggaran yang ada itu dapat diperkecil,”ujarnya.

Herry mendesak Pemkot Tangerang bersinergi dengan Pemprov Banten untuk membenahi gorong-gorong atau drainase yang sudah tidak lagi mampu menampung air. ”Persoalan banjir harusnya menjadi prioritas karena dampaknya sangat besar,”tegasnya. (m yamin/denny i)



Post Date : 12 Oktober 2009