60 Persen Sumur di Mataram Tercemar

Sumber:Koran Tempo - 16 April 2008
Kategori:Sanitasi

MATARAM - Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah (BPDLD) Nusa Tenggara Barat mengungkapkan 60 persen sumur warga di Mataram tercemar bakteri Eschercia coli (E-coli). Penyebab pencemaran karena letak sumur yang berdekatan dengan septic tank atau kolam penampung kotoran manusia.

Kepala Bidang Pengendalian BPDLD Nusa Tenggara Barat Eko Bambang Sutejo mengatakan temuan ini berdasarkan hasil survei tahunan yang dilakukan lembaganya. Sampel air yang digunakan diambil dari sumur di permukiman penduduk.

Eko mengatakan idealnya jarak antara sumur dan septic tank minimal 10 meter untuk mencegah rembesan septic tank masuk ke sumur. Karena itu, pihaknya sudah merekomendasikan kepada pengembang perumahan untuk memperhatikan jarak ideal ini.

Gubernur Nusa Tenggara Barat Lalu Serinata, kata dia, sudah menyampaikan rekomendasi ini kepada pengembang perumahan pada Februari lalu. Anggota Real Estate Indonesia Nusa Tenggara Barat diminta membuat satu septic tank untuk beberapa rumah dan bukan setiap rumah punya satu septic tank. "Untuk memastikan jarak sumur dan septic tank terjaga," kata Eko kemarin.

E-coli merupakan indikator dalam menentukan tercemarnya air oleh limbah domestik, seperti limbah rumah tangga. Bakteri E-coli biasanya keluar menuju alam bebas bersama tinja. Bakteri ini bisa menimbulkan gangguan kesehatan jika masuk ke saluran pencernaan, seperti tifus, kolera, hepatitis, dan diare.

Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram Muhammad Mardi mengatakan perubahan iklim global saat ini berpeluang meningkatkan pertumbuhan bakteri pembawa penyakit seperti E-coli.

Dia mencontohkan kasus wabah diare di Kota Bima belum lama ini. Cuaca yang tidak menentu dan tingginya curah hujan yang merembes ke sumur juga menjadi penyebab. "Apalagi kebanyakan warga minum air tanpa dimasak lebih dulu," katanya. supriyantho khafid



Post Date : 16 April 2008