Malam keriaan pesta ulang tahun Jakarta sudah berlalu meninggalkan
sejumlah kenangan dan catatan bagi warga serta panitia acara. Wagub DKI Jakarta
Ahok punya penilaian tersendiri terhadap ulah PKL dalam acara itu.
"Kita temukan
hampir 95 persen PKL itu tidak bertanggung jawab atas buang sampah. Padahal
plastik sudah kita bagikan, bahkan ada tong sampah dan bak-bak yang begitu di
dekatnya, dia tidak mau membereskan," ujarnya di Balai Kota, Jl Medan
Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (25/6/2013).
Ke depannya, Ahok
berencana akan menyeleksi siapa aja PKL yang akan berjualan di arena Jakarta
Night Festival. Dia meminta supaya pedagang lebih peduli lagi pada kebersihan
lingkungan.
"Jadi kita
berpikir mereka memakai badge, soalnya tidak sembarangan orang bisa keluar
masuk berjualan," tuturnya.
Soal pengaturan
lalu lintas, Ahok berencana mengirim surat ke Kemendagri supaya bisa menumpang
parkir di Istiqlal dan Lapangan Banteng. Nantinya, warga bisa memarkir mobilnya
di sana lalu pergi ke monas dengan menggunakan bus khusus.
Selain itu Ahok
juga akan 'menasionalisasi' nama-nama pintu di Monas. Tujuannya agar kelak
masyarakat terbiasa dengan nama-nama itu saat festival serupa digelar lagi
tahun depan.
"Selama ini
kita kan sering bilang pintu-pintu Indosat. Nanti kita akan ganti nama menjadi
pintu Thamrin, nanti juga ada pintu Istana, ada pintu Gambir, ada pintu
Istiqlal. Jadi waktu acara nanti kita tempelin, jadi nanti semua sudah terbiasa
dengan pintu-pintu seperti itu,' katanya.
Post Date : 26 Juni 2013
|