Pengadaan Jamban Sehat Rendah

Sumber:suaramerdeka.com - 18 November 2014
Kategori:Air Limbah

Rendahnya akses jamban sehat masyarakat di Kabupaten Banjarnegara perlu dipacu melalui berbagai cara. Makanya, Bupati Sutedjo Slamet Utomo mencanangkan akhir 2014 sudah bisa mencapai 50 persen dari seluruh jumlah keluarga.

Pasalnya, saat ini akses jamban sehat keluarga baru bisa mencapai 40,39 persen saja, sehingga menjadi yang terendah di Jateng. Karena itu, sosialisasi kepada warga diminta digencarkan.

Wabup Hadi Supeno, menambahkan untuk meningkatkan akses tersebut semua kegiatan terkait harus ada sasaran pembuatan jamban sehat. ‘’Program renovasi rumah tidak layak huni kini harus memasukkan juga pembuatan jamban sehat.

Berapa pun anggaran sebaiknya soal jamban sehat jangan dilupakan. Jangan hanya merenovasi rumahnya saja, tetapi lingkungan sekitar tidak diperhatikan,’’ ujarnya, kemarin. Selain itu, dia juga meminta dalam pelaksanaan program penyediaan air bersih juga diminta ada program ikutan, yakni pembuatan jamban sehat.

Kegiatan pembangunan lain di desa seperti TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) juga diminta menyinggung akses jamban sehat. ‘’Penyediaan air bersih akan lebih baik bila lingkungan sekitar juga diperhatikan.

Dengan membangun jamban sehat, kesehatan lingkungan akan lebih baik. Air yang tersedia juga tentu lebih bersih dan sehat,’’imbuhnya. Ketua DPRD Banjarnegara, Saeful Muzad, mengungkapkan permasalahan rendahnya akses warga terhadap jamban sehat juga disorot dalam dengar pendapat yang digelar DPRD.

‘’Masyarakat menyoroti hal tersebut dan mempertanyakan program apa yang akan dilakukan Pemda untuk hal itu. Selayaknya masalah trsebut jadi salah satu prioritas untuk ditangani pada 2015,’’ ujarnya, kemarin.

Ditambahkan, program sosialisasi hingga ke desa-desa dengan melibatkan berbagai pihak memang harus terus dilakukan.

Namun, dukungan anggaran yang cukup dan kegiatan dalam bentuk fisik pembangunan jamban sehat juga penting. Terutama di desa-desa yang masih rendah kepemilikan jamban sehatnya.

‘’Biasanya di daerah tersebut penduduknya masih miskin, sehingga hal itu mungkin belum bisa disediakan sendiri. Di sini pemerintah perlu turun tangan dengan kegiatan langsung,’’ ujarnya.

 



Post Date : 18 November 2014