Pemkot Segera Tata Drainase

Sumber:equatornews.com - 18 April 2013
Kategori:Drainase

Langkah pemerintah meninggikan badan Jalan Panglima Aim mendapatkan apresiasi banyak pihak. Namun begitu pembangunan jalan yang tidak disertai dengan penataan drainase, malah menimbulkan masalah baru bagi masyarakat.

Melihat kondisi itu, Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Pontianak segera menata meremajakan drainase di kawasan tersebut. Dana sebesar Rp 600 juta dikucurkan Pemkot Pontianak, agar luapan air hujan yang selama beberapa pekan terakhir menggenangi rumah warga teratasi.

“Sebelum jalan ditinggikan, ketika hujan deras pun air tidak pernah masuk ke rumah. Tapi sekarang, hujan deras cuma sebentar saja air langsung mengisi seluruh lantai rumah. Repotnya kalau malam hari, Pak, lagi tidur harus berkemas,” ucap Ema, salah seorang warga Jalan Panglima Aim, Pontianak Timur.

Hal senada diutarakan Rico, salah seorang warga lainnya yang melihat pembangunan jalan tidak diikuti dengan perbaikan drainase. Sehingga air yang tersumbat dengan cepat menggenangi kawasan pemukiman penduduk. “Kita tentu sangat berharap perbaikan jalan diikuti dengan penataan drainase, supaya rumah kita bisa diselamatkan dari genangan air,” terangnya.

Sementara itu, anggota Pansus LKPJ DPRD Kota Pontianak, Uray Henny Novita, mengharapkan DPU Kota Pontianak lebih serius mengurusi persoalan drainase. Sebab banyak drainase yang tidak terhubung dengan lainnya. Sehingga ketika hujan, air dengan cepat menggenangi rumah masyarakat.

“Kalau drainase ditata, saya yakin tidak akan ada lagi genangan air. Makanya ke depan Pemkot sudah harus memikirkan untuk menghubungkan drainase satu dengan yang lainnya, agar air dapat dengan cepat turun ke sungai,” sarannya.

Terpisah, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Pontianak, Ir H Edi Rusdi Kamtono MM MT menuturkan tahun 2013 segera menata drainase di Jalan Panglima Aim, terutama di seberang kawasan Perumnas Tiga.

“Kita sudah alokasikan sekitar Rp 600 juta untuk meremajakan drainase di sana, karena drainase yang ada sudah banyak ditutupi rumah masyarakat. Sehingga air tidak bisa mengalir dengan maksimal. Akibatnya begitu hujan, air pindah menggenangi rumah masyarakat,” ucapnya.

Diutarakan Edi, pembangunan ruas badan jalan tentunya akan diikuti dengan pembangunan drainase. Bila tidak, air di kawasan itu akan sulit mengalir. “Memang tahun ini kita fokus dengan pembangunan jalan, tapi begitu jalan tuntas. Kita langsung perbaiki drainasenya,” yakin Edi.

Dijelaskan Edi pula, tahun 2014 Pemkot kembali akan menata drainase di Jalan Panglima Aim terutama di kawasan Perumnas Tiga. “Kita sangat berharap masyarakat memberikan masukan, sehingga kita bisa segera mengatasi drainase-drainase yang sumbat tersebut,” tutur Edi.

Tak hanya itu, Edi juga sangat berharap masyarakat yang mendirikan bangunan di atas parit, bisa merelakan bangunannya dibongkar. Jika tidak begitu, masyarakat lain akan merasakan dampaknya.

“Kerugian yang besar terjadi, karena ulah satu masyarakat saja tentu tidak adil. Lagi pula aturan sudah jelas, tidak boleh pembangunan menutupi parit. Jika itu dilakukan masyarakat, berarti mereka harus siap menanggung risikonya. Bangunan mereka dibongkar, sehingga air mengalir dengan lancar,” terangnya.



Post Date : 19 April 2013