70 Juta Warga Buang Air Sembarangan

Sumber:Jurnal Nasional - 18 Oktober 2011
Kategori:Sanitasi
SEKITAR 70 juta penduduk Indonesia masih buang air besar sembarangan. Dampaknya, setiap 100 ribu bayi lahir, 75 meninggal sebelum menginjak usia lima tahun akibat diare. Kepala Biro Perencanaan & Penganggaran Kementerian Perumahan Rakyat, Oswar Mungkasa mengatakan, setiap tahun, 15 ribu anak meninggal akibat hal sama. Bahkan, ada lebih dari 423 kasus per 1000 penduduk. "Diare terjadi bila perut kita terinfeksi mikroba yang dibawa tinja," katanya, di Jakarta, Senin(17/10).
 
Oswar mengatakan, di antara negara-negara ASEAN, Indonesia masih tertinggal terkait jangkauan akses penduduk untuk sektor air dan sanitasi. Malaysia, memiliki 100 persen cakupan akses air dan 96 persen sanitasi. Indonesia masih di bawah Filipina dan Kamboja.
 
Dia menjelaskan, tidak hanya diare. Penyakit demam tifus, koera, hepatitis A, polia menghantui masyarakat akibat mikroba yang terbawa oleh perilaku tidak sehat masyarakat. Parahnya, bagi orang miskin, sanitasi tidak menjadi prioritas utama. "Ini yang membuat 80 persen air tanah tercemar," ujar dia.
 
Director Environment Program USAID Indonesia, Alfred Nakatsuma mengungkapkan, persoalan sanitasi tak hanya di Indonesia. Lebih dari satu miliar orang di dunia tidak bisa mendapatkan air bersih. Sekitar 40 persen penduduk dunia tidak punya fasilitas buang air besar. "Satu miliar orang masih buang air besar di alam terbuka. Dari jumlah itu, 81 persen di India, Indonesia, China, Ethiopia, Pakistan, Nigeria, Sudan, Nepal, Brazil, Niger, dan Bangladesh.‘
 
Menurut dia, pembangunan air dan sanitasi memerlukan perencanaan pemerintah dan partisipasi masyarakat. Pembangunan sektor ini butuh dukungan banyak pihak. Masyarakat harus bisa melakukan perubahan untuk diri sendiri dan lingkungan. "Harus diingat, 94 persen insiden diare karena faktor lingkungan berupa konsumsi air yang tidak sehat dan sanitasi yang buruk.‘ Vien Dimyati


Post Date : 18 Oktober 2011