Kekurangan Air di Hari Air Sedunia

Sumber:okezone.com - 22 Maret 2013
Kategori:Air Minum
Bertepatan dengan Hari Air Dunia yang jatuh hari ini, kondisi memrihatinkan masih dirasakan warga Dusun/Desa Alasombo, Kecamatan Weru, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. Untuk merasakan kesegaran seteguk air minum di musim kemarau, mereka terpaksa berjalan kaki sejauh 1,5 kilometer menuju sumber air.

Seperti yang dirasakan Sulaimah (52) dan Waginem (50) yang saat dijumpai Okezone sedang berjalan membawa air dengan ember. “Air sumur milik warga yang biasa dipakai bersama sudah kering. Tinggal satu sumur yang bisa digunakan namun jaraknya 1,5 kilometer,” ujar Waginem, Jumat (22/3/2013).

Menurutnya, hampir semua warga dusun mengambil air di sumur itu, setibanya di sana warga harus rela mengantre. Dalam sehari, mereka bisa tiga kali mendatangi sumber air. “Cuma satu ember saja yang bisa diambil, yang penting bisa untuk minum. Jika habis ya ambil lagi,” akunya.

Bila tidak sempat mengambil air di siang atau sore hari, warga pun kembali ke sumber air pada malam harinya. Padahal, di sumber air tidak ada penerangan, namun karena sudah terbiasa, Waginem dan warga lainnya tidak mempersoalkan.

Sebenarnya dusun tempat tinggal sudah berulang kali di datangi oleh pihak Pemkab Sukoharjo yang diwakili PDAM. Namun hingga saat ini penyediaan air minum belum juga bisa mereka nikmati. Padahal musim kemarau kali ini dirasakan warga cukup panjang.

Sementara itu, pengurus dusun setempat, Agus Suwardi, mengaku, hingga kini warga di areanya tidak pernah membeli air seperti yang dilakukan warga di kabupaten lain yang mengalami kondisi serupa. “Kami tidak tahu berapa harga satu tangki air,” ujar Agus.

Dia berharap, pemerintah tanggap akan nasib sedikitnya 65 KK atau sekira 195 jiwa yang tinggal di dusunnya. Kesulitan air bersih juga dirasakan warga dusun tetangga, seperti Dusun Jatirejo, Desa Kamal, Kecamatan Bulu. Mereka juga harus berjalan jauh untuk tiba di sumber air. 


Post Date : 25 Maret 2013