70% Septic Tank Warga Keliru

Sumber:Koran Sindo - 24 Maret 2011
Kategori:Sanitasi

CIMAHI– Air bawah tanah di permukiman, khususnya kawasan perkampungan, rentan tercemar limbah tinja akibat septic tank yang dibangun tidak sesuai standar.

Berdasarkan kajian Indonesia Infrastructure Initiative (Indii), sekitar 70% septic tank yang ada di Kota Cimahi konstruksinya keliru, terutama yang dibangun di wilayah perkampungan. Idealnya, septic tankdibangun dengan dua dinding penyekat agar limbah padat dan cair bisa dipisahkan. Selain itu, dinding septic tank juga harus dilapisi bahan kedap air di ke empat sisinya, termasuk bagian bawah dan atasnya.

“Bahkan,air hujan sekalipun sebaiknya tidak masuk,” jelas Sanitation Engineer Indii Serindit Indaswari seusai pembahasan pengelolaan sanitasi di Kompleks Balai Kota Cimahi, Jalan Demang Hardjakusuma, kemarin. Warga umumnya membangun septic tankdengan menyekat keempat sisi dindingnya saja, sementara bagian dasar dibangun seadanya.Konstruksi bangunan seperti itu berpotensi besar menyebabkan pencemaran air tanah dari tinja yang tertampung dalam septic tanktersebut,terlebih sebagian besar permukiman di Kota Cimahi juga dikenal sangat padat.

“Warga sangat berisiko terkena berbagai penyakit, apalagi baru 10% warga Cimahi yang menggunakan air PDAM,”cetusnya. Warga juga seharusnya rutin menyedot limbah yang tertampung dalam septic tankdan jangan menunggu sampai mampat.Jika kedalaman septic tank satu meter, idealnya saat timbunan limbah mencapai 50 cm atau setengahnya,harus segera dilakukan penyedotan.

“Biasanya penyedotan baru dilakukan ketika sudah mampat,” celetuk perempuan yang akrab dipanggil Didit itu. Menurut dia, pembenahan konstruksi septic tank berikut pengelolaannya harus dimulai dari sekarang, karena langkah tersebut sebagai bagian dari master plan sanitasi kota yang saat ini sedang dirancang Pemerintah Kota (Pemkot) Cimahi bekerja sama dengan lembaga sosial Australia,Ausaid.

Masih di tempat yang sama, salah seorang konsultan sanitasi Ausaid,Dr Brase Boiden,memaparkan, dalam master plan pengelolaan sanitasi kota, pipa- pipa air limbah akan dibangun dari utara menuju selatan Kota Cimahi,mengikuti alur topografi wilayah yang menurun. Nantinya, limbah domestik warga akan disalurkan melalui pipa air limbah tersebut. Di bagian hulu akan dibangun instalasi pengolahan air limbah (IPAL), semacam IPAL Bojongsoang yang dimiliki Kota Bandung.

Sementara itu,Wali Kota Cimahi Itoc Tochija akan berupaya mewujudkan sistem pengelolaan sanitasi kota melalui pembangunan septic tank komunal seperti program kerja sama dengan AUSAID yang kini sedang berjalan tersebut. Selain sebagai upaya menjaga kelestarian lingkungan, septic tankkomunal tersebut diharapkan mampu menekan tingkat pencemaran yang bisa berdampak buruk bagi masyarakat. agung bakti sarasa



Post Date : 24 Maret 2011