700 Rumah di Kota Depok Terendam Banjir

Sumber:Media Indonesia - 20 November 2012
Kategori:Banjir di Jakarta
BANJIR melanda sejumlah kelurahan di Kota Depok. Seorang bocah ditemukan tewas terbawa arus sungai. Selain menelan korban jiwa, banjir juga merendam sekitar 700 rumah.
 
Akibat hujan yang tiada hen ti dalam beberapa hari ter akhir, sedikitnya 700 rumah yang berada di Perumahan Bu kit Sawangan Indah RW 05 Kelurahan Duren Mekar, Kecamatan Bojongsari, terendam banjir sejak kemarin pukul 03.30 WIB.
 
Banjir disebabkan meluapnya Kali Angke yang tidak jauh dari kompleks perumahan. Akibatnya, aktivitas warga lumpuh dan kondisi di RW 05 siaga satu karena air terus menggenangi rumah warga.
 
“Ketinggian air sempat mencapai 1,5 meter. Alhamdulillah hingga sore sudah mulai surut. Ada sembilan RT di RW 05 Kelurahan Duren Mekar yang terendam banjir, yang terparah di RT 004, RT 005, dan RT 10,” kata Untung Setiadi, warga RW 05, kemarin.
 
Ada 4.000 warga dari 1.800 kepala keluarga dalam 700 ru mah warga yang terendam. “War ga bahu-membahu membangun dapur umum,” lanjutnya.
 
Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (BMSDA) Kota Depok Enco Kuryasa menjelaskan banjir yang merendam ratusan rumah itu disebabkan tingginya curah hujan dalam beberapa hari terakhir.
 
Pihaknya sudah menurunkan aparat untuk penanganan tanggap darurat di area banjir.
 
Banjir di Kota Depok telah membawa korban jiwa seorang bocah bernama Tanu, 5, warga Gang Masjid RT 006/RW 05, Kelurahan Ratu Jaya, Kecamatan Cipayung. Menurut Palupi, 7, kakak korban, adiknya sudah dilarang ikut membuang sampah karena hujan. Namun, Tanu tetap ingin ikut. Saat membuang sampah, kaki Tanu terpeleset kulit pisang dan terjatuh ke jurang sedalam 5 meter. Orangtua Tanu his teris saat mendapat laporan dari anaknya. Satu jam kemudian Tanu ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa, tersangkut di pohon. 
 
Banjir di Jakarta
 
Sementara itu, banjir juga terjadi di Kampung Pulo, Kampung Melayu, Jakarta Timur. Akibat meluapnya sungai Ciliwung, ratusan rumah di kampung Pulo terendam banjir sejak kemarin. Sebanyak enam RW dari delapan RW yang berada di wilayah hingga mencapai 2 meter.
 
"dari 2.956 warga yang tinggal di wilayah itu, 37 warga mengungsi ke masjid karena rumah mereka tidak berlantai dua. Untuk warga yang rumahnya berlantai dua, mereka mengungsi dan memindahkan barang-barang ke lantai dua,” kata Lurah Kampung Melayu Bambang Pangestu.
 
Banjir di Jakarta juga menimbulkan korban jiwa. Taufi k Hidayat, 15, pelajar SMPN 82, ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa di Kali Mookevart, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
 
Pada Minggu (18/11), Taufik bersama lima temannya hendak berenang di bawah jembatan tempat mangkal angkot KWK 09 jurusan Green GardenKreo, Pesing, Jakarta Barat.
 
Hujan yang mengguyur sejak pagi membuat air Sungai Mookevart meluap pada pukul 14.15. Amin, teman berenang Taufi k, menjelaskan saat akan berenang ia sempat menanyakan kepada korban apakah bisa berenang. Taufi k menjawab bisa dan melompat paling terakhir. Namun saat itu korban langsung tengge lam. Taufik sempat meminta tolong, tapi arus terlalu deras. Jasadnya baru ditemukan 24 jam kemudian.
 
Di sisi lain, Abum Syif, balita berusia 3,5 tahun yang hanyut di Kali Grogol pada Minggu (18/11), akhirnya ditemukan setelah 18 jam kemudian. Abum hanyut di depan rumahnya di Jalan Kemandoran Pluis RT 04/14, Grogol Utara, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
 
Bewok, 35, pekerja serabutan yang menemukan jasad Abum menjelaskan bocah malang tersebut ditemukan di tumpukan sampah saluran ujung aliran irigasi yang menyambung ke Kali Grogol, kemarin pukul 06.00.
 
Hujan deras disertai petir yang mengguyur Jakarta juga menyebabkan terjadinya gangguan sinyal di Stasiun Manggarai. Sinyal kereta rusak karena tersambar petir. Akibatnya perjalanan kereta di banyak stasiun turut terganggu. Ribuan penumpang pun telantar. KISAR RAJAGUKGUK


Post Date : 20 November 2012