Jakarta Krisis Air Baku

Sumber:republika.co.id - 3 Desember 2014
Kategori:Air Minum

Jakarta krisis air baku. Sumber air baku sebagai pasokan air bersih Jakarta tidak bertambah sejak tahun 1998. Padahal kebutuhan air bersih Jakarta yang dialiri melalui pipa terus bertambah.

"Jakarta krisis air baku. Dan celakanya sebagian dari kita tidak sadar sedang mengalami krisis," ujar Direktur Pemukiman dan Perumahan Bappenas, Nugroho Tri Utomo dalam seminar Forum Air Jakarta di Hotel Bidakara, Rabu (3/12).

Secara kuantitas Jakarta defisit air baku sebesar 10 meter kubik per detik. Jumlah ini cukup untuk melayani sebanyak 300-400 ribu rumah tangga. Sementara pasokan air baku dari dalam Jakarta saat ini hanya berkontribusi sebesar empat persen. Jakarta butuh sumber air baku alternatif.

Direktur Sumber Daya Air, Dirjen SDA Kementerian Pekerjaan Umum (PU) Arie Setiadi Moewanto bahkan menyebut Jakarta sudah tidak sehat. Daerah biru di Jakarta lanjutnya, hanya mencapai 3 persen dari seharusnya 10 persen. "Kita sudah tidak sehat. 57 persen penduduk Indonesia tinggal di Pulau Jawa sementara potensi air bersih di Jakarta hanya empat persen," ujar Arie.

Untuk mengatasi ketahanan air, Arie menuturkan, perlu sinergi dan keterlibatan berbagai pihak, mulai dari pemerintah, masyarakat, semua stake holder yang berkepentingan.

PU diantaranya berupaya menyediakan air bersih dari Jatilihur sebesar sembilan meter kubik per detik yang dibagi ke dalam dua tahap. Tahap pertama adalah penyediaan air baku sebesar lima meter kubik per detik dan akan dimulai tahun 2017 sebesar 1,5 meter kubik perdetik. Dilanjutkan ditahun 2018 sebesar 3,5 meter kubik per detik dan tahun 2019 sebesar 5 meter kubik per detik. Dari tahap pertama ini, Jakarta akan menerima 4 meter kubik per detik.

Permasalahan sumber air baku diperparah dengan buruknya kualitas sumber air baku Jakarta. Tingginya beban pengolahan air yang berdampak pada tingginya biaya produksi. Kondisi sungai-sungai di Jakarta yang harusnya bisa menjadi sumber air baku sangat memprihatinkan. Selain tercemar limbah industri dan limbah domestik, banyak badan sungai yang menyempit, mengalami pendangkalan, hingga ditimbun untuk kebutuhan binis.



Post Date : 05 Desember 2014