2015, Krisis Air Bersih Ancam 4 Pulau di Indonesia

Sumber:koranmetro.com - 25 November 2014
Kategori:Air Minum

Empat pulau besar di Indonesia, yakni Jawa, Sulawesi, Bali dan Nusa Tenggara Timur, diprediksi  akan mengalami  krisis  air  pada  2015. Pesatnya  pertumbuhan ekonomi dan  tidak  meratanya  sebaran  penduduk  akibat  urbanisasi  menjadi pemicu utama terjadinya defisit air di empat pulau itu.

"Ketahanan air di Indonesia menghadapi ancaman. Di Pulau Jawa misalnya, sekitar 60 persen penduduk Indonesia tinggal di pulau ini. Akibatnya ketahanan air di pulau ini menjadi defisit," ujar Rektor Universitas Parahyangan, Robertus Wahyudi Triweko dalam acara Indonesia Water Learning Week di Hotel Sultan Jakarta.

Robertus  mengatakan sebagai negara kepulauan yang terletak di sepanjang garis khatulistiwa dan  di persimpangan  antara  dua  samudera, Hindia dan Pasifik, serta dua benua  yakni  Asia  dan  Australia, potensi sumberdaya air Indonesia sebetulnya luar biasa. Hal   itu   terlihat  dari  tingginya curah  hujan  tahunan  sebesar  2.500 milimiter  yang hampir merata di seluruh wilayah Indonesia.

"Bahkan data DFID dan Bank Dunia pada tahun 2007, Indonesia tercatat mempunyai potensi listrik tenaga air hingga 76,7 GW, sedangkan yang sudah dikembangkan baru 4,2 GW," ujarnya.

Namun, seiring dengan maraknya pertumbuhan ekonomi dan penduduk, akhirnya mendesak perubahan tata guna lahan dan pemenuhan tingkat kebutuhan air secara keseluruhan.

Di  Pulau  Sumatera, dari  ketersediaan  air  sebesar 111.178 juta meter kubik per tahun, maka  pada  tahun 2015  kebutuhan  air  akan  menjadi  49.583 juta  meter  kubik/tahun, atau masih surplus sebesar 61.494 juta meter kubik/tahun.

Di Pulau Jawa, dengan ketersediaan air sebesar 38.569 juta meter kubik/tahun, maka kebutuhan air  pada  tahun  2015  akan  mencapai  164.672 juta meter kubik/tahun atau defisit sebesar 134.103 juta meter kubik/tahun.

Kemudian, di Sulawesi, dengan ketersediaan air sebesar 34.788 juta meter kubik/tahun, di tahun 2015 kebutuhan air akan menjadi 77.305 juta meter kubik/tahun atau defisit sebesar 42.518 juta meter kubik/tahun.

Di Pulau Bali, dengan ketersediaan air hanya sebesar 1.067 juta meter kubik/tahun, maka di tahun 2015 akan menjadi 28.719 juta meter kubik/tahun atau defisit hingga 27.652 juta meter kubik/tahun.

Begitupun di Nusa Tenggara Timur, dengan ketersediaan air sebesar 4.251 juta meter kubik/tahun, maka di tahun 2015 kebutuhan air akan menjadi 8.797 juta meter kubik/tahun atau defisit sebesar 4.546 juta meter kubik/tahun.

"Cuma di Papua yang surplus air mencapai 349.279 juta meter kubik/tahun. Tapi agaknya tidak mungkin memindahkan kelebihan air di Papua untuk Jawa. Karena itu dibutuhkan pemerataan penduduk guna pemerataan penggunaan air di Indonesia," katanya.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono, mengatakan secara keseluruhan ketersedian air di Indonesia mencapai 3.900 miliar kubik/tahun namun sebanyak 75 persennya masih terbuang percuma. Sementara angka kebutuhan air rata-rata per tahun penduduk Indonesia mencapai 111 miliar kubik/tahun.

"Karena itu untuk menjaga ketersediaan air, pemerintah hingga tahun 2019 telah menargetkan akan melakukan pembangunan waduk sebanyak 50 unit di seluruh Indonesia. Dengan begitu, ancaman krisis air dapat diantisipasi," ujar Basuki dalam sambutannya. 



Post Date : 25 November 2014