Warga Perumnas di Abepura Kesulitan Air Bersih

Sumber:aldp-papua.com - 20 Maret 2013
Kategori:Air Minum
Warga Perumnas di Abepura, Kota Jayapura, kesulitan memperoleh air bersih. Meskipun hujan terus menerus mengguyur wilayah itu, tetap saja air menjadi barang yang langka.

“Tidak ada air, katanya pipa air dari campwolker rusak, jadinya tidak mengalir ke perumahan,” kata Asmawati, warga perumnas II.

Ia mengatakan, untuk mengakali kebutuhan sehari-hari, ia memesan layanan gallon air minum. “Itu dipakai juga untuk masak dan cuci, katanya satu minggu lagi baru air mengalir lancar,” ujarnya.

Kesulitan air bersih di Abepura semenjak tiga hari lalu. Warga yang memiliki sumur galian atau tampungan hujan, dengan mudah memanfaatkannya memenuhi kebutuhan. Sementara untuk mereka yang tinggal jauh dari sumber air, terpaksa membeli. “Ini sudah banyak gallon kita beli, apalagi kita tinggalnya di kos kosan,” ucapnya.

Sumber air yang dialirkan ke perumahan di Abepura berasal dari Sungai Campwolker di Perumnas III. Sayangnya, akibat tak terawat, Campwolker makin kotor dan berkurang debit air. “Hutan di sekitar situ dibabat habis, masyarakat sudah tidak jaga hutan, akhirnya semua kena dampak,” katanya.

Sungai Campwolker hingga 2006, masih mampu mensuplai kebutuhan air bersih bagi masyarakat Kota Jayapura sebanyak 30 liter/meter kubik, meski musim kemarau sekalipun. Namun setelah beberapa tahun, debit air mulai turun dratis mencapai 20 liter/meter kubik.

Kesulitan air ini juga dirasakan sejumlah pemilik usaha di Perumnas. “Kalau tidak ada air, ya tidak bisa jualan mas,” kata Asri, pemilik sebuah warung makan.

Menurut dia, pemerintah perlu secara tegas melarang penebangan hutan di titik sumber air. “Kasih sanksi saja, denda atau penjara kalau ada yang tebang, karena akibatnya kita semua dapat,” tambahnya.


Post Date : 21 Maret 2013