Italia berminat kelola air bersih Gunung Kidul

Sumber:antaranews.com - 27 Maret 2013
Kategori:Air Minum
Pejabat Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul Daerah Istimewa Yogyakarta mengungkapkan investor dari Italia berminat melakukan investasi dalam penyediaan air bersih di daerah itu.

"Mereka tertarik dan menjajaki kemungkinan berinvestasi di sini," kata Asisten Sekda II Bidang Pembangunan Kabupaten Gunung Kidul Anik Indarwati di Gunung Kidul, Rabu.

Perwakilan dari PT Inditalia Eva Nuryani dan perwakilan dari investor Italia, Luca Mlotto melakukan pertemuan membahas persoalan air bersih dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunung Kidul.

Anik mengatakan Pemkab Gunung Kidul telah menyerahkan data potensi air kepada calon investor. Mereka berjanji akan mempelajari data yang sudah diberikan oleh pemkab kepada investor asal Italia itu.

"Mereka akan menghitung berapa kebutuhan dana serta kelayakan wilayah Gunung Kidul dijadikan sebagai lokasi investasi. Satu bulan lagi akan datang ke lapangan untuk melakukan survei," katanya.

Menurut dia, kebutuhan air bersih di Gunung Kidul masih sangat besar karena saat ini baru 49 persen penduduk menikmati pelayanan air dari PDAM Tirta Handayani. "Sebagian besar berada di wilayah pesisir," katanya.

Anik mengatakan jika nanti calon investor dari Italia tersebut benar-benar menanamkan modalnya di Gunung Kidul dalam bidang penyediaan air bersih, investor harus melihat budaya serta kemampuan ekonomi masyarakat. 

"Saat ini tarif air bersih yang dibayarkan oleh warga untuk setiap satu meter kubik sebesar Rp3.000. Untuk itu nantinya, calon investor juga harus memperhatikan hal tersebut," katanya.

Perwakilan dari investor Italia, Luca Mlotto mengatakan pihaknya akan melihat kondisi di lapangan terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk menanamkan modalnya di Gunung Kidul. 

Saat ini masih mereka akan mengolah data yang sudah disampaikan oleh pemkab. "Kami lihat dahulu baru akan dilanjutkan survei," katanya.

Selain itu masih akan menghitung kebutuhan dana mulai dari eksploitasi, pengolahan, produksi hingga distribusi air bersih. "Setelah itu baru akan diputuskan jadi-tidaknya berinvetasi di Gunung Kidul," katanya.


Post Date : 28 Maret 2013