TPA Cipeucang Diduga Cemari Kali

Sumber:Kompas - 10 Maret 2013
Kategori:Sampah Luar Jakarta

Kegiatan Tempat Pembuangan Akhir Cipeucang, Tangerang Selatan, diduga mencemari Sungai Cisadane melalui air lindi yang mengalir ke kali itu. Pemerintah Kota Tangerang Selatan didesak segera memperbaiki pengelolaan tempat pembuangan sampah itu dan membuat instalasi pengolahan air lindi.

Direktur Eksekutif Wahana Hijau Fortuna Romly Revolvere mengatakan, pihaknya telah melakukan investigasi ke Cipeucang dan menemukan bahwa pengelolaan tempat pembuangan akhir (TPA) sampah seluas 2,2 hektar itu buruk. ”Kami memiliki bukti-bukti TPA Cipeucang mencemari kali karena ada air lindi yang langsung masuk ke Sungai Cisadane,” kata Romly, Sabtu (9/3).

Sampah di TPA Cipeucang seharusnya dikelola dengan cara sanitary landfill. Dari pantauan kemarin, sampah di TPA itu mulai menggunung. Sejumlah cairan berwarna hitam mengalir keluar dari bak penampungan sampah.

Romly mengancam, jika Pemkot Tangsel tidak segera memperbaiki pengelolaan Cipeucang, pihaknya akan melaporkan dugaan pencemaran tersebut kepada Kementerian Lingkungan Hidup. ”Kalau Maret ini tidak segera diperbaiki, terutama pengelolaan air lindi yang masuk ke Cisadane, kami akan menggugat Pemkot Tangsel,” ungkapnya.

Kepala Badan Lingkungan Hidup Daerah Tangsel Rahmat Salam seusai acara Forum Satuan Kerja Perangkat Daerah Badan Lingkungan Hidup Daerah Tangsel, di Serpong, Jumat lalu, mengatakan, air lindi yang berada di kolam penampungan memang terkadang luber saat hujan. Menurut dia, saat ini tengah dibuat rancangan sebelum membangun pengolahan air lindi.

Sementara itu, di Jakarta, Suku Dinas Kebersihan Jakarta Selatan mengerahkan sekitar 90 petugas kebersihan untuk memungut sampah di Stasiun Kebayoran Lama dan sekitarnya.

Sekitar stasiun tergolong kawasan sibuk selama 24 jam penuh. Selain dekat dengan Pasar Kebayoran Lama dan Pasar Bata Putih, masih ada pusat perdagangan barang bekas dan antik di bawah jembatan layang Kebayoran Lama. ”Ramai terus. Ini baru tadi pagi dibersihin, orang yang lewat sini sudah buang sampah lagi,” tutur Rohmat, penjaja minuman di dekat stasiun.

Kepala Suku Dinas Kebersihan Jakarta Selatan Zaenal Syarifudin yang memimpin kegiatan bersih-bersih di kawasan itu menyebutkan, tumpukan sampah ini disebabkan rendahnya kesadaran warga membuang sampah pada tempatnya. Total sepanjang pagi kemarin, petugas kebersihan mengumpulkan 9,5 ton sampah.

Post Date : 11 Maret 2013