80 Sumber Air Tak Layak Konsumsi

Sumber:Koran Sindo - 14 September 2011
Kategori:Sanitasi

SOLO– Pencemaran air di sumur milik warga Kota Solo dalam kondisi mengkhawatirkan. Mayoritas sampel air yang diambil oleh Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo menunjukkan bahwa kandungan bakteri e-coli melebihi ambang batas.

Hasil penelitian oleh 17 puskesmas di Solo terhadap 150 titik pengambilan sampel di kota tersebut, menunjukkan kandungan bakteri e-coli merata. Dari total sampel yang diuji, 80 sumber air di antaranya memiliki kandungan bakteri melebihi 50 ekor/100 ml air.

“Sampel diambil di daerahdaerah yang rawan pencemaran air. Hasilnya 80 titik dari total sampel mengandung e-coli di atas ambang batas,”kata Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) DKK Kota Solo Titiek Kadarsih kemarin. Oleh puskesmas, sampel diambil dari kawasan bantaran sungai, sumur, dan di permukiman berpenduduk padat. Sumber air di kawasan tersebut rawan pencemaran air akibat sanitasi yang kurang baik. Selain memeriksa air sumur, DKK juga menguji kandungan e-coli air PDAM.

Sejauh ini, DKK tak melarang masyarakat mengonsumsi air di lokasi yang tercemar e-coli berkadar tinggi. Kini pengambilan air di lokasi rawan diawasi ketat, antara lain pemberian bahan kimia ke sumur serta pantauan kesehatan warga secara berkala. “Sudah ditindaklanjuti, yakni sosialisasi PHBS (Perilaku Hidup Bersih Sehat) dan pemberian kaporit ke sumur, baik di sumur yang digunakan maupun sumur yang tak digunakan,” ungkap Titiek. Mengonsumsi air mengandung bakteri e-coli berbahaya bagi pencernaan karena bisa terkena gejala diare.

Namun, kasus diare yang jamak terjadi di wilayah rawan pencemaran air, bukan sepenuhnya akibat e-coli karena diare bisa disebabkan berbagai faktor,mulai makanan tidak sehat hingga stres. Sementara itu, tim gerak cepat Pemkot Solo langsung berkoordinasi terkait temuan DKK.Kemarin tim yang terdiri atas Badan Lingkungan Hidup (BLH), DKK,Perusahaan daerah Air Minum (PDAM),Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), dan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) menyusun upaya-upaya penyediaan air bersih,khususnya di daerah merahtercemar e-coli.

Kepala BLH Kota Solo Adyaksa menyebut wilayah pencemaran e-coli di atas ambang batas adalah di Kelurahan Pucang Sawit, Jagalan, dan Kampung Sewu; Kecamatan Jebres.Kepada Wali Kota, tim yang digawangi BLH merekomendasikan perluasan pipa Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di Semanggi,Kecamatan Pasar Kliwon; dan di Kedungtumpul, Kecamatan Jebres. Cara ini untuk meminimalisasi pencemaran air tanah. Adapun penyediaan air bersih dikerjakan DPU melalui proyek sumur dalam, serta perluasan jaringan PDAM. abdul alim



Post Date : 14 September 2011