Tegal dan Brebes Masih Belum Bebas dari Rob

Sumber:Kompas - 04 Mei 2013
Kategori:Banjir di Luar Jakarta
Tegal, Kompas - Rob atau luapan air pasang dari laut kembali menggenangi sejumlah wilayah di Kota Tegal dan Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, Jumat (3/5). Akibatnya, jalan-jalan dan permukiman warga yang tergenang mengganggu aktivitas warga. Genangan air laut terjadi sejak sekitar sepekan terakhir.

Wilayah yang tergenang di Kota Tegal, antara lain, di Tegalsari dan Muarareja di Kecamatan Tegal Barat serta wilayah Mintaragen dan Panggung di Kecamatan Tegal Timur. Di Kabupaten Brebes, antara lain, di Dukuh Pandansari, Desa Kaliwlingi, Kecamatan Brebes.

Di Jalan Brigjen Katamso, Kelurahan Tegalsari, Kota Tegal, ketinggian rob pada Jumat sore mencapai sekitar 20 sentimeter. Rob di wilayah itu menggenangi jalan utama sehingga banyak kendaraan terpaksa berbalik arah.

Menurut Ratono (65), tukang becak di Jalan Brigjen Katamso, rob sudah terjadi lebih dari tiga hari. Kondisi tersebut mengakibatkan pendapatan dari jasa penumpang turun. Sebab, jumlah penumpang becak di kawasan tersebut berkurang.

Johari (48), warga Kelurahan Mintaragen, mengatakan, rob di wilayahnya menggenangi sekitar empat wilayah RT di RW 10, yaitu RT 7, 8, 10, dan 11. Ketinggian rob berkisar 30-50 cm. Rob biasanya muncul datang pada pagi sekitar pukul 04.00 hingga 07.00, atau sore sekitar pukul 16.00 hingga 19.00.

Akibat rob, sekitar 200 hektar tambak di wilayah tersebut juga meluap sehingga menyebabkan sebagian ikan bandeng yang dipeliharanya hanyut. Kerugian akibat hilangnya bandeng pada tambak tersebut mencapai Rp 2 miliar.

Pendangkalan

Akibat pendangkalan Waduk Sempor di Kabupaten Kebumen dan Waduk Wadaslintang di Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, yang kian tidak terkendali, tidak hanya ekosistem lingkungan dalam waduk tersebut terganggu, tetapi juga umur operasional waduk yang semakin pendek.

Ketua Forum Komunikasi Waduk Wadaslintang Lintang Makmur, Ahmad Syaifulloh, menuturkan, pendangkalan akibat sedimentasi lumpur di Waduk Wadaslintang, yang disertai erosi di bibir waduk, menyebabkan kondisi air tercemar limbah.

Merujuk data Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak, akibat endapan lumpur, volume air yang bisa ditampung semakin menyusut. (WIE/GRE)

Post Date : 06 Mei 2013