Sedikitnya Jamban Jadi Alasan Hepatitis

Sumber:hariansib.co - 29 Juni 2014
Kategori:Air Limbah
Hepatitis virus masih menjadi penyakit endemis di Indonesia. Pasalnya, penyakit tersebut memiliki berbagai macam cara penularan. Mulai dari penularan dari lalat hingga penggunaan jarum suntik dan berhubungan seks. Akan tetapi, Wakil Menteri Kesehatan Prof Ali Gufron Mukti mengatakan bahwa pada beberapa daerah, kurangnya jamban atau toilet untuk buang air besar merupakan salah satu sebab utama Indonesia masih menjadi daerah endemis Hepatitis.

"Bayangkan saja, ada daerah di dekat Jakarta yang hanya 60 persen warganya memiliki jamban keluarga. Artinya, 40 persennya tidak memiliki jamban, nggak punya WC. Sehingga yang buang air besar sembarangan masih cukup banyak," urai Wamenkes ketika ditemui usai acara Konsultasi Nasional Hepatitis Virus di Hotel Borobudur, Jalan Lapangan Banteng Selatan no 1, Jakarta Pusat, Kamis (26/6).

Seperti diketauhi, Khusus untuk hepatitis A dan E, penularan penyakit dilakukan melalui proses fecal oral. Yakni perpindahan virus yang dari kotoran (feses) ke manusia melalui perantara lalat yang hinggap di makanan.

Selain kekurangan jamban, akses menuju air bersih di Indonesia juga masih dalam tahap yang mengkhawatirkan. Wamenkes mengatakan bahwa hanya 60 persen rakyat Indonesia yang memiliki akses menuju air bersih.

"Oleh karena itu, perilaku hidup bersih dan sehat harus dilaksanakan secara teratur. Makan dijaga, jangan jajan sembarangan. Yang terpenting ingat bahwa hepatitis adalah penyakit yang dapat dicegah dan diobati," pungkas Wamenkes.

Berdasarakan data Kemenkes, di Indonesia diperkirakan ada 28 juta orang pengidap hepatitis B dan C. Sementara itu berdasarkan Riset Kesehatan Dasar 2007, prevalensi Hepatitis B ada di angka 9,4 persen, dan Hepatitis C sebesar 2,1 persen.


Post Date : 30 Juni 2014