Indocement Vasilitasi Pengelolaan Sampah

Sumber:antaranews.com - 14 Februari 2014
Kategori:Sampah Luar Jakarta

Warga desa binaan perusahaan produsen semen merek "Tiga Roda" PT Indocement Tunggal Prakarsa, Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, belajar mengelola sampah untuk menjadi hasil kerajinan kreatif ke Surabaya dan Bogor.

Corporate Social Responsibility (CSR), Section Head Indocement Tarjun, Yanuar Arif, di Kotabaru, Kamis mengatakan, diharapkan dengan pelatihan di kampung wisata, Desa Jambangan, Surabaya, dan Citeureup, Bogor, warga desa binaan, di Desa Langadai dan Tarjun, bisa menerapkan pengetahuannya "menyulap" sampah menjadi barang yang memiliki nilai ekonomis.

"Pelatihan tersebut merupakan tindak lanjut program CSR perusahaan Indocement," kata Yanuar, dalam siaran persnya.

Ia berharap, warga yang sudah mendapatkan sempatan belajar dan dilatih di Surabaya dan Bogor, bisa menjadi pioner atau penggerak masyarakat untuk lebih kreatif dalam memanfaatkan sampah menjadi barang yang bernilai rupiah.

Mereka juga diharapkan mampu menjadi contoh bagi masyarakat dilingkungan tempat tinggalnya, untuk hidup bersih, dan mampu mengelola lingkungannya dengan baik.

"Warga yang kita kirim akan menjadi pelopor, fasilitator dan motivator untuk membawa masing-masing desanya menjadi desa yang baik, bersih, sehat dan hijau, terangnya.

SSECSR Dept Head Indocement Tarjun, Teguh Iman Basoeki, menambahkan, pogram tersebut, perwujudan dari program Community Development (CD)/CSR, dengan mensinergikan pilar pendidikan, kesehatan, sosial budaya agama, serta pilar ekonomi.

Motivator dan Fasilitator, Eva Ariani menjelaskan, pelatihan yang didapatkan warga Desa Binaan di Jambangan, Surabaya, adalah pelatihan tentang management bank sampah dengan figure dan karateristik yang berbeda, serta pengelolaan sampah daur ulang.

Pelatihan juga membahas bagaimana peran aktif aparat desa menjalankan fungsinya untuk mensukseskan program penanggulangan sampah, serta didukung warganya yang salingbahu membahu dalam kegiatan kebersihan, dan penghijauan di desa mereka.

Selain itu, kata Eva, baik di Surabaya maupun di Bogor, pihaknya mendapat keterampilan tentang pengolahan sampah organic, dan pengolahan sampah An-organik, berupa anyaman dari sampah plastik, seperti membuat baju, dompet, tas dan topi. 

Keterampilan lainnya yaitu membuat kerajinan berbahan dasar kertas koran, membuat bunga dari kantong kresek, juga membuat bunga dari botol mineral dan botol plastik lainnya. 

Produk tas dari kantong semen bekas, tudung saji dari gelas mineral, tempat tisu dari pelepah pisang, daun-daunan, taplak meja dari sedotan, kap lampu dari kertas majalah bekas, membuat sandal dari limbah plastik, dan membuat kerajinan tutup gallon bekas.

"Keterampilan ini sangat aplikatif untuk masyarakat, selain dapat dipakai sendiri, hasil kerajinan ini juga layak untuk dipasarkan, sehingga menambah pendapat keluarga," ucapnya.

Khusus bank sampah, warga desa binaan sudah membentuk lembaganya, dan aktif sejak tiga bulan yang lalu.

Seorang peserta dari Desa Tarjun, Rusminah mengatakan, pihaknya bertekad akan menjadi motivator bagi masyarakat di desanya, untuk hidup bersih, dan memanfaatkan serta mengelola sampah yang tidak berguna itu bisa memiliki nilai ekonomis. 



Post Date : 14 Februari 2014