9 Korban Meninggal Akibat Diare di RS Koja

Sumber:Suara Pembaruan - 30 November 2007
Kategori:Sanitasi
[JAKARTA] Jumlah korban meninggal akibat wabah diare, yang saat ini melanda daerah Jakarta Utara terus bertambah. Hingga Kamis (29/11), tercatat telah sembilan korban meninggal dunia akibat wabah diere. Sementara jumlah pasien diare yang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara (Jakut), mulai menurun.

Anggun Sakila (3 bulan), adalah balita yang menambah daftar panjang korban diare yang meninggal di RSUD Koja. Anak pasangan Rahmat (29) dan Jumintri (25) itu menghembuskan nafas terakhirnya, Kamis dini hari pukul 01.00 WIB.

Meski sempat mendapat perawatan medis di RSUD Koja, nyawa bocah warga Jalan Melur No 7 RT 01/07, Tugu Selatan, Koja, Jakut ini tak tertolong karena kondisinya sudah sangat parah. Setelah disemayamkan, korban langsung dimakamkan di TPU Mangga, Koja, Jakut.

Wakil Direktur Pelayanan RSUD Koja, Caroline K mengatakan, Anggun merupakan korban kesembilan akibat wabah diare. "Saat dibawa ke RSUD Koja, kondisinya memang sudah parah, kami sudah berupaya menyelamatkannya, tapi nyawanya tak tertolong lagi," ungkap Caroline, Kamis. Ia menjelaskan, jumlah korban meninggal memang bertambah, tetapi jumlah pasien yang dirawat mengalami penurunan. Hingga Kamis malam, pasien yang dirawat berjumlah 76 orang, sehari sebelumnya 80 orang. Dari 76 pasien yang masih dirawat, 67 balita dan sembilan pasien dewasa.

Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) Seto Mulyadi bersama Sekjen Komnas PA Arist Merdeka Sirait, menyempatkan diri melihat pasien diare yang kebanyakan anak-anak. Ia mengharapkan pihak TPJ untuk menggandakan distribusi air bersih ke sejumlah wilayah yang kekurangan air bersih.

Safruddin Putra, Plh Wali Kota Jakut menyerukan, agar sejumlah lurah yang memiliki mobil tangki mengerahkan armadanya untuk memenuhi kebutuhan air bersih di Jakut. Sedangkan pihak PT TPJ berjanji menyiapkan air bersih bagi warga. [HBS/N-6]



Post Date : 30 November 2007