PDAM Kesulitan Penuhi Kebutuhan Air

Sumber:indopos.co.id - 27 Maret 2013
Kategori:Air Minum

PERUSAHAAN Daerah Air Minum (PDAM) Jaya belum mampu memenuhi kebutuhan air bersih untuk warga Jakarta. Dari kebutuhan air bersih di Jakartayang mencapai 23,3 meter kubik per detik, PDAM hanya mampu mencukupi kebutuhan 18,025 meter kubik per detik.

 Sehingga masih mengalami defisit sekitar Rp 5,3 meter kubik per detik. Hal itu diakui Direktur PDAM Jaya Sri Kaderi. Menurutnya, ketahanan air di Jakarta baru mencapai 3 persen. ”Yang bermasalah sekarang adalah kontinuitasnya.

 Karena sumber air di Ja karta itu asalnya dari luar. Kita akan coba meningkatkannya, karena masih mengalami defisit sebanyak 5,3 meter kubik per detik,” kata Sri di Balaikota DKI, Jakarta, kemarin (26/3) Tidak hanya akan mengoptimalkan air sungai Jakarta, lanjutnya, PDAM Jaya juga akan terus berupaya menurunkan tingkat kebocoran air atau non revenue water (NRW) dari 42 persen tahun lalu menjadi 35 persen di tahun 2015.

 ”Tahun ini kita targetkan penurunan NRW mencapai 39 persen, lalu tahun 2014 mencapai 37 persen,” ujarnya. Solusi lainnya untuk meningkatkan penyediaan kebutuhan air baku di Ja kar ta, Sri menjelaskan harus dilakukan re vitalisasi sungai-sungai di Ja karta. Sehingga dapat di jadikan sumber air baku bagi air minum warga Jakarta.

 Juga melakukan revitalisasi pu luhan situ atau waduk. Tidak berhenti di situ, Pemprov DKI juga akan membangun Tanggul Laut Raksasa yang akan dapat dijadikan sumber air baku baru. Untuk memenuhi kebutuhan air bagi warga kurang mampu, dijelaskannya, PDAM Jaya sedang menyiapkan landasan hukumnya untuk memberikan bantuan tersebut.

 PDAM Jaya merencanakan akan memberikan bantuan air bersih kepada 5 ribu masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), masing-masing Palyja dan Aetra akan membantu dua ribu MBR. Hingga saat ini pelanggan MBR sudah mencapai 140 ribu pelanggan. ”Mudah-mudahan tahun ini sudah bisa dimulai. Kami sedang siapkan, ka rena semua harus ada landasan hukumnya,” tukasnya. 



Post Date : 28 Maret 2013