30 Hektare Persawahan Terendam Banjir

Sumber:Suara Merdeka - 06 Januari 2014
Kategori:Banjir di Luar Jakarta
REMBANG - Hujan lebat pada Sabtu (4/1) hingga Minggu (5/1) mengakibatkan banjir di area persawahan Desa Padaran Kecamatan Rembang Kota. Tak urung, tanaman padi berumur 35-45 hari terendam.

Anggota kelompok tani Wasis Tani, Zaenal Arifin, menuturjan, mengetahui sawah yang terendam air pada Minggu pagi. Kelompok tani langsung mendata luasan areal yang tergenang.

''Dari hasil pendataan kelompok tani tak kurang 30 hektare dari total 54 hektare sawah yang berada di Desa Padaran terendam air. Seluas 30 hektare terdiri atas 20 hektare di area persawahan sebelah barat desa dan 10 hektare di timur dan utara desa,'' paparnya. Dia mengemukakan, banjir tahun ini terbilang paling parah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

''Tahun sebelumnya area persawahan yang terendam paling hanya beberapa petak. Banjir tahun ini memang terbilang sangat parah,'' jelas dia. Dia menduga, banjir disebabkan mulai berubah fungsi lahan di sekitar Desa Padaran. Dia menyebutkan, saat ini banyak lahan yang berubah menjadi perkebunan tebu.

Area perkebunan tebu itu tidak membutuhkan galengan untuk menampung air. ''Area perkebunan tebu itu tidak butuh air. Dengan demikian, air dibiarkan saja mengalir tanpa penghalang. Air itu mengalir terus ke daerah persawahan yang berada di lahan yang lebih rendah. Area persawahan tidak kuat menampung air sehingga terjadi banjir,'' ungkap Zaenal.

Dia mengaku selain karena fungsi lahan yang berubah, banjir semakin parah karena tidak ada drainase yang maksimal di sekitar area persawahan. ''Khususnya setelah pembangunan jalan Rembang- Pamotan yang tidak diiringi dengan pembangunan drainase yang maksimal di sekitar Desa Padaran. Akibatnya, air kini tertampung di area persawahan,'' tutur dia.

Anggota kelompok tani Wasis Tani ini menandaskan, belum bisa menghitung kerugian yang muncul karena adanya banjir tersebut. ''Kami menunggu hingga air surut terlebih dahulu. Setelah itu dilakukan pendataan tanaman rusak dan tidak bisa diselamatkan. Baru kami mengetahui kerugiannya,'' kata dia. (H19-57,47)

Post Date : 06 Januari 2014