Ada MCK Plus Antibanjir di Petogogan

Sumber:Kompas - 28 Januari 2010
Kategori:Sanitasi

JAKARTA, KOMPAS.com — Setelah sekian lama dinantikan oleh warga kampung Petogogan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, akhirnya MCK Plus Antibanjir hadir juga.

MCK Plus Antibanjir tersebut pun langsung bisa digunakan oleh lebih kurang 700 kepala keluarga di RW 03 Kelurahan Petogogan, setelah diresmikan pada Kamis (28/1/2010) ini oleh Wakil Wali Kota Jakarta Selatan Anas Effendi secara langsung di lokasi didirikannya MCK.

MCK Plus Antibanjir ini merupakan salah satu implementasi dari Program Sanitasi Berbasis Masyarakat yang dirancang oleh Kementerian Pekerjaan Umum bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, United States Agency International Development (USAID), Mercy Corps, dan Environmental Services Program (ESP).

Menurut Anas Effendi, Program Sanitasi Berbasis Masyarakat sendiri dirancang dalam rangka menangani dan mengantisipasi banjir yang kerap kali melanda Jakarta.

"Program ini dibuat untuk meningkatkan jasa lingkungan komunitas sanitasi rawan banjir, untuk meningkatkan kesadaran penduduk. Kerja sama yang telah terjalin dapat dilanjutkan dengan kelurahan-kelurahan lain yang ada di Jakarta Selatan, selain Petogogan ini," ujar Anas seusai meresmikan bangunan MCK.

Untuk diketahui, MCK Plus Antibanjir adalah fasilitas mandi, cuci, dan kakus yang memiliki instalasi pengolahan air limbah (IPAL) menggunakan teknologi anaerobic baffled reactor (ABR).

Dengan fasilitas MCK ini, kotoran akan disaring beberapa kali sehingga limbah akhir cukup aman untuk dialirkan ke lingkungan setelah diolah. Dengan demikian, warga Petogogan tidak lagi akan dipusingkan dengan persoalan sanitasi yang kotor dan banjir.

MCK ini memang sengaja didirikan di daerah-daerah padat penduduk dan rawan banjir seperti Petogogan. Sebelum MCK Plus Antibanjir didirikan, sekitar 70 persen warga Petogogan mengakses sarana sanitasi dari WC pribadi dan 30 persen melalui WC umum.

Namun, karena banjir kerap kali merendam wilayah itu, praktis WC sering kali terendam dan tidak dapat digunakan warga. Banjir kerap kali terjadi di Petogogan akibat luapan air Kali Krukut dan Kali Nipah, tempat warga membuang langsung lumpur tinja dan air limbah toilet mereka kembali ke permukiman.

Selain di Kelurahan Petogogan, beberapa MCK Plus Antibanjir juga sudah didirikan di wilayah-wilayah rawan banjir lainnya di Jakarta, seperti Petojo Utara dan Pademangan. PURI YUANITA



Post Date : 28 Januari 2010