Adaptasi Tingkat Akar Rumput Sangat Penting

Sumber:Kompas - 22 Desember 2010
Kategori:Climate

Jakarta, Kompas - Adaptasi di tingkat akar rumput amat penting karena korban dampak perubahan iklim adalah individu-individu. Untuk menyosialisasikan adaptasi perubahan iklim agar dapat dipraktikkan oleh komunitas atau individu, organisasi lingkungan World Wildlife for Nature-Indonesia bersama Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama menerbitkan buku tentang adaptasi perubahan iklim.

Buku bertajuk Jalan Terbaik Masyarakat dalam Menghadapi Perubahan Iklim, Perspektif Islam dalam Adaptasi Perubahan Iklim tersebut dibahas dalam pertemuan bedah buku pada Senin (20/12) di Gedung Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, Jakarta.

Ketua Umum PB NU KH Said Aqil Siradj mengemukakan bahwa pemerintah tak akan bisa berbuat apa-apa jika komunitas tidak bergerak. ”Pemerintah karenanya harus mengajak NU,” ujarnya sambil menunjuk, warga NU kini berjumlah sekitar 40 juta dan mereka tinggal di berbagai tempat yang rawan bencana akibat dampak perubahan iklim. Dia juga mencermati, manusia berpotensi merusak alam, tetapi sekaligus bisa melestarikan alam.

Ketua Dewan Nasional Perubahan Iklim Rachmat Witoelar dalam sambutannya mengatakan, terbitnya buku tersebut menurut dia bisa menjadi pegangan masyarakat Muslim. ”Buku ini tidak jelimet dengan bahasa sains,” ujar Rachmat yang menilai buku ini bisa memotivasi masyarakat untuk melakukan langkah-langkah adaptasi.

Sebagai pembahas buku, Rais Syuriah PBNU KH Artani Hasbi menegaskan, orang yang tidak bersyukur akan nikmat dari Allah akan merusak alam. ”Bersyukur adalah kewajiban. Hadirnya buku ini merupakan bukti bahwa kita bersyukur. Ini harus disosialisasikan dan diimplementasikan,” ujarnya.

Sementara Direktur Iklim dan Energi WWF-Indonesia Nyoman Iswarayoga sebagai penanggap mengatakan, ada tiga hal yang bisa dilakukan bersama, yaitu perencanaan dengan visi hingga sekitar 40 tahun ke depan, melakukan penyesuaian diri dengan kondisi alam, dan melakukan langkah pencegahan bencana. Ketiganya harus dilakukan sesuai karakter daerah masing-masing.

Penanggap lainnya, Wakil Ketua PP Kajian Hukum (Bahtsul Masa’il) NU KH Arwani Faishal mengingatkan bahwa tugas manusia ada yang individual dan ada yang kolektif—ini di antaranya adalah dengan pemerintah. Dalam konteks adaptasi, tugas pemerintah untuk memberikan informasi yang tepat dan akurat, ”Rasanya belum ada alatnya,” ujarnya. (ISW)



Post Date : 22 Desember 2010