Air Bersih Cegah KLB Diare

Sumber:Media Indonesia - 06 Januari 2008
Kategori:Sanitasi
JAKARTA (Media): Masyarakat harus mewaspadai penyakit diare di musim hujan. Biasanya wabah diare akan muncul pascabanjir karena kondisi tubuh mulai menurun dan sanitasi yang buruk, terlebih di tempat pengungsian. Demikian juga air kotor di mana-mana, sehingga bahan makanan mudah tercemar tinja dan menyebabkan diare bagi orang yang mengonsumsi makanan tercemar itu.

Hal itu dikemukakan pakar pencernaan sekaligus Kepala Bidang Informasi PAPDI Medical Relief Ari Fahrial Syam dalam siaran persnya, kemarin.

Menurutnya, diare merupakan penyakit yang potensial untuk meningkat jumlahnya di tempat pengungsian. Hal itu dapat terjadi karena kondisi kebersihan baik lingkungan, makanan, maupun minuman tidak sesuai dengan kualitas makanan dan minuman yang sehat.

Selain itu, para pengungsi umumnya tidur beralaskan koran, karpet, atau tikar dan berada di tempat terbuka. Di sisi lain, cuaca di luar tidak bersahabat, dingin, berangin, dan basah karena hujan.

Kondisi tempat berteduh yang serbaterbatas itu menyebabkan waktu istirahat para pengungsi berkurang. Akibatnya daya tahan tubuh terus menurun karena dipicu beberapa faktor itu.

Ari dalam penjelasannya mengatakan sumber-sumber air bersih yang ada seperti sumur dan bak penampungan sudah tercemar. Umumnya pengungsi masih menggunakan air tercemar itu untuk kebutuhan memasak dan minum. Hal itu semakin mempercepat terjadinya penyakit diare.

Kasus muntaber dan diare di tempat pengungsian yang sering berkembang menjadi kejadian luar biasa (KLB) bisa diatasi apabila setiap penampungan pengungsi disediakan air bersih layak minum.

Jika tidak memungkinkan pengadaan air bersih untuk minum, lanjut Ari, pemberian bantuan air minum mineral harus terus-menerus dilakukan di tempat-tempat pengungsian. Selain air minum yang bersih dan sehat, para pengungsi harus mendapatkan makanan bergizi untuk menjaga tubuhnya tidak gampang sakit. (*/H-3)



Post Date : 06 Januari 2008