Air Waduk Sempor dan Wadaslintang Menipis

Sumber:Suara Merdeka - 08 Juni 2005
Kategori:Drainase
KEBUMEN - Volume air Waduk Sempor di utara Gombong serta Waduk Wadaslintang di perbatasan Kebumen-Wonosobo saat ini makin menipis. Untuk keperluan pasokan irigasi, meski masih cukup tetap dilakukan penggiliran.

Tanaman padi di daerah irigasi Kebumen barat seperti Gombong dan sekitarnya, saat ini umumnya telah mratak atau berisi sehingga tak begitu memerlukan air. Sebaliknya, para petani di wilayah Kebumen timur sedang membutuhkan air yang tinggi karena baru usai tanam.

Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Energi Kabupaten Kebumen Sunardjo Budiman ST MM kemarin mengatakan, ketinggian permukaan air Waduk Sempor per 2 Juni lalu 65,78 meter, sedangkan volume airnya 24,599 juta meter kubik. Karena itu, perlu dihemat penggunaannya.

Kondisi ini mengakibatkan pasokan air untuk daerah yang tidak terjangkau, terpaksa digilir. Bila sisa air Waduk Sempor tinggal 6-10 juta meter kubik, aliran air harus dihentikan untuk persiapan musim tanam (MT) I Oktober mendatang.

''Namun secara umum, air Waduk Sempor masih aman guna irigasi maupun air minum,'' imbuh Sunardjo seraya membandingkan dengan kondisi waduk tahun 2000 yang volume airnya hanya tinggal 4 juta meter kubik.

Sementara itu, volume Waduk Wadaslintang di Kecamatan Padureso, Kebumen yang berbatasan dengan Kabupaten Wonosobo, per 2 Juni lalu 265,33 juta meter kubik. Saat ini, waduk sedang gencar memasok air untuk areal sawah MT I, khususnya di Kebumen tengah dan timur.

Masih Cukup

Sunardjo mengatakan, sekitar 9,5 meter kubik per detik debit air digunakan untuk memasok daerah irigasi Bedegolan yang luasnya mencapai 8.000 hektare di Kecamatan Kutowinangun, Prembun, dan Bonorowo.

Sementara itu untuk daerah irigasi Wadaslintang Barat, debit air yang dialirkan 12,5 meter kubik per detik dan dengan jangkauan irigasi 12.000 hektare sawah. Daerah irigasi tersebut meliputi Kebumen tengah ke selatan atau hingga Kecamatan Buluspesantren, sedang yang ke selatan barat hingga Kecamatan Adimulyo, Petanahan, dan Puring.

Dia mengakui kondisi Waduk Wadaslintang saat ini masih aman. Meski demikian, pasokan air perlu dihemat agar mencukupi keperluan irigasi musim tanam saat ini sekaligus untuk persediaan musim tanam Oktober mendatang.

Di tempat lain, usaha petani Bonorawan Kecamatan Bonorowo yang susah payah membendung Kali Gentan menjadi sia-sia. Sebab setelah bergotong royong membendung sungai dari karung plastik secara swadaya, siang kemarin bendungan itu jebol.

Menurut Sunardjo, pihaknya telah membantu petani dengan ribuan karung plastik. Petani yang dikoordinasi kelompok LSM itu juga bahu membahu dengan masyarakat membendung sungai agar air bisa sampai ke sawah. Jika sungai terbendung, mereka berharap petani bisa menanam padi. Namun kenyataannya lain, sungai bendung darurat itu dadal karena konstruksinya tidak kuat. (B3-39m)

Post Date : 08 Juni 2005