Akibat Banjir, Industri Tekstil Rugi Rp 40 Miliar

Sumber:Kompas - 24 Februari 2005
Kategori:Banjir di Luar Jakarta
Bandung, Kompas - Banjir yang melanda Kota serta Kabupaten Bandung dalam empat hari terakhir ini telah mengakibatkan industri tekstil mengalami kerugian Rp 40 miliar. Kerugian disebabkan jalur transportasi yang terhalang dan terhentinya produksi karena pabrik tidak bisa beraktivitas.

Demikian dikatakan Wakil Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Daerah Jawa Barat Ade Sudradjat di Bandung, Selasa (22/2). Air yang merendam pabrik tekstil itu mencapai tinggi 70 sentimeter sampai satu meter.

Jumlah pabrik tekstil yang merugi sekitar 40 buah, sebagian besar terletak di Dayeuhkolot, Cimahi, Majalaya, dan Rancaekek. Jumlah karyawan yang tidak bisa bekerja diperkirakan sekitar 10.000 orang.

Menurut Ade, banyak pabrik tekstil tidak berproduksi karena aliran listrik padam. Pabrik yang memiliki generator pun sebagian besar tidak dapat beraktivitas karena peralatan generator rusak terendam.

Untuk memulihkan kondisi pabrik tekstil, sebuah usaha tekstil kelas menengah membutuhkan waktu sekitar empat hari. Sebuah pabrik besar, ungkap Ade, membutuhkan waktu dua sampai tiga minggu karena harus mereparasi mesin tekstil dan generator.

Gunakan pesawat terbang

Ade mengatakan, kerugian paling besar dirasakan para pengusaha yang mengekspor produk tekstil. Mereka tidak mungkin menggunakan kapal laut dan terpaksa menggunakan pesawat terbang untuk menghemat waktu, walau biayanya mahal.

Harga ini harus dibayar demi menjaga kepercayaan konsumen. Apalagi, bila barang terlambat sampai ke tujuan, pengusaha harus membayar sejumlah denda. Biaya tersebut belum termasuk ongkos untuk mengganti produk tekstil yang cacat akibat banjir.

Dalam beberapa hari ini, menurut Ade, para pengusaha tekstil tetap waswas terhadap bencana banjir susulan. Walaupun tidak bisa beroperasi, pabrik-pabrik tekstil tersebut tetap berkewajiban membayar gaji para karyawannya.

Ade mengharapkan agar pemerintah daerah Jawa Barat melakukan program pencegahan banjir. Ia pernah mendengar rencana pemerintah untuk membuat sebuah danau buatan di sekitar Sungai Citarum sebagai penampung luapan air.

Sampai hari Selasa, menurut Ade, sebagian dari jalan yang terendam air belum bisa dilalui. Pabrik-pabrik tekstil besar yang terendam antara lain PT Dalia Tex, PT Metro Garmin, dan PT Fit-U Garmen.

"Beberapa hari ini, industri tekstil yang terendam belum beroperasi karena membereskan tempatnya," ujarnya.

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia Daerah (Kadinda) Jawa Barat Iwan Dermawan mengimbau kepada pemerintah daerah Jawa Barat agar selekasnya mengatasi masalah banjir tersebut. (bay)

Post Date : 24 Februari 2005