Akibat Sulit Air, Sebagian Rumah di Kompleks Melati Tidak Dihuni

Sumber:Kompas - 02 Desember 2004
Kategori:Air Minum
Bandung, Kompas - Warga yang tinggal di Kompleks Melati, Kecamatan Cilengkrang, Kabupaten Bandung, mengaku sejak tinggal di kompleks tersebut tidak mendapatkan air bersih. Sehingga beberapa rumah yang ada di sana sekarang tak dihuni.

Dari sekitar 12 rumah yang berada di Jalan Melati Raya, lima rumah tidak dihuni. Rumah tersebut dalam keadaan parah karena kusen-kusennya sudah diangkut pencuri.

Ati (28), mengaku sejak membeli rumah tersebut enam tahun lalu, air selalu menjadi masalah bagi warga di sana. "Tadinya kami menyalurkan air dari mata air di gunung itu," kata Ati sambil menunjuk bukit yang sebagian sudah dikikis untuk diratakan dengan tanah yang ada.

Namun, karena makin hari mata air makin surut, Ati membuat sumur sedalam 30 meter dan memasang pompa air seharga Rp 3 juta. Di musim kemarau, tetap saja air sulit didapat. Sementara di musim hujan, air menjadi keruh dan tidak bisa diminum.

Hal yang sama terjadi pada Wati (32). Namun, karena belum ada uang ia belum bisa memasang pompa air seperti tetangganya yang lain. Wati hanya mengandalkan air dari bukit yang keruh dan tidak dapat digunakan untuk memasak dan minum.

Untuk kebutuhan minum dan mandi, ketika semakin sulit didapat, warga membeli air. "Sehari saya membeli air untuk mandi dan memasak Rp 12.000," kata Ati.

Saat membeli rumah tipe 36 seharga sekitar Rp 50 juta itu, Ati tidak memerhatikan fasilitas yang diberikan pengembang. Ia hanya tergiur pada harganya yang murah.

Sementara Wati yang berasal dari Kopo, Bandung, mengaku mengisi rumah temannya di kompleks tersebut secara cuma-cuma. "Daripada dikosongkan. Khawatir jadi hancur seperti rumah-rumah itu," ujar Wati sambil menunjuk.

Sementara itu, seluruh bangunan di Kompleks Perumahan Merpati Duta di Kabupaten Bandung terancam akan dihancurkan jika tidak membayar biaya pembangunan rumah.

Menurut Hadian Suhendik, salah satu subkontraktor proyek perumahan tersebut, rencana ini akan dilakukan oleh 18 subkontraktor dan suplier.

Alasannya, kontraktor proyek PT Sinergi yang bergabung dalam konsorsium bersama Koperasi Karyawan Kantor Pos Bandung dan Bank Syariah BNI Cabang Buah Batu Bandung, belum juga membayar biaya pembangunan rumah pada subkontraktor dan suplier selama lebih dari satu tahun.

Kompleks Merpati Duta berlokasi di Desa Cimenyan, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung. Di lahan seluas 86.804 meter persegi, akan dibangun 400 unit rumah, namun baru 130 unit yang telah dibangun.

"Sekitar 30 rumah sudah dihuni. Ini yang membuat kami bingung, apakah 30 rumah itu akan kami hancurkan juga?" ujar Hadian. Rumah itu dihuni karyawan Kantor Pos, Rumah sakit Borromeus, dan RS St Yusuf. (Y09)

Post Date : 02 Desember 2004