Aktifis 12 Negara Belajar Sanimas ke Mojokerto

 

Menurut mereka sanimas hasil kerja LSM Jerman, Borda (Bremer Overseas Research an Development Association) tersebut menarik karena tingkat partisipasi masyarakat sangat besar dalam mengelolah sanimas. Dalam kunjungannya, rombongan yang dipimpin Maren Heuvels dari LSM Borda ini mempertanyakan good will pemerintah setempat terkait penanganan lingkungan rawan sanitasi di perkotaan. "Kami ingin melihat langsung fasilitas sanitasi yang dibangun dengan anggaran Rp 250 juta, sebagian bantuan Borda. Termasuk bagaimana kepedulian pemerintah setempat terhadap pemanfaatan sanitasi dengan system komunal ini," ujar Maren mengawali dialog dengan Walikota Abdul Gani Suhartono di lokasi Sanimas. 

 

Meski mengakui jika Sanimas Margoratan yang diresmikan pemanfaatannya oleh istri Kapolri, Nanny Bambang Hendarso dan Walikota Abdul Gani Suhartono 20 Mei 2009 tersebut cukup berhasil dalam beberapa aspek, namun ia meminta stakeholder agar dapat bertindak secara tepat untuk lebih memperbaiki kondisi sanitasi. 

 

"Semua hal terkait Sanimas Margoratan ini akan kami bawa dalam konferensi dan eksibisi di Surabaya," ujar Maren seraya menyebut tajuk konferensi dan eksibisi, 'Decentralized Wastewater Treathment Solutions in Developing Countries', helatan Borda dan Iwa (International Water Association), 23 -26 Maret di Sheraton Hotel, Surabaya. 

 

Walikota Abdul Gani Suhartono mengatakan, kepedulian Pemkot Mojokerto terhadap perbaikan sarana sanitasi masyarakat dengan pendekatan sanitasi berbasis masyarakat diwujudkan, tidak saja dalam bentuk pendirian sanimas di sembilan titik, namun juga pemberdayaan masyarakat melalui berbagai kegiatan yang sinergis. "Tanpa sanitasi yang baik, mustahil akan terwujud lingkungan yang baik," kata Gani. [kar]