Ancaman Banjir di Jakarta dan Sekitarnya Masih Besar

Sumber:Suara Pembaruan - 08 November 2006
Kategori:Banjir di Jakarta
[JAKARTA] Curah hujan yang bakal sangat besar sebagaimana prakiraan Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) membuat aparat pemerintah daerah di Jakarta dan Bekasi bersiap lebih dini.

Di Bekasi, Jawa Barat, Pemerintah Kota (Pemkot) menyiapkan beberapa pompa yang akan menyedot limpahan air kali di sana. Penyiapan pompa penyedot itu dilakukan oleh Bagian Tata Air Dinas Pekerjaan Umum Kota Bekasi. "Ada tujuh pompa yang kami pasang di sepanjang Kali Bekasi. Semua pompa yang terpasang sudah kita periksa," kata Kepala Bidang Tata Air Dinas Pekerjaan Umum, Ruspendi, kepada Pembaruan di Bekasi, Senin (6/11).

Sementara itu Ketua Induk Pelaksana Kegiatan Pengembangan Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane (IPK-PWSCC), Pitoyo Subandrio, mengimbau agar warga yang masih bertahan tinggal di bantaran kali tersebut tidak berdiam diri menunggu musibah datang. Harus ada upaya sejak sekarang untuk mencari tempat tinggal baru yang lebih aman.

Prakiraan BMG, curah hujan yang akan turun di akhir tahun 2006 hingga awal tahun 2007 nanti sama seperti tahun 2002 lalu. Karena curah hujannya sangat besar berpotensi menyebabkan banjir bandang di Jakarta seperti yang pernah terjadi lima tahun lalu.

Menurut Pitoyo Subandrio, peluang terjadinya banjir siklus lima tahunan mungkin saja terjadi tahun ini. Beberapa lokasi yang berada di bantaran kali seperti Kali Ciliwung dan Kali Cipinang memang kawasan rawan banjir dan fenomena alam biasa sejak dulu. Sehingga warga yang tinggal di bantaran kali sudah seharusnya bisa beradaptasi dengan mengantisipasi banjir yang rutin terjadi. Pilihan terbaik bisa dengan membuat rumah desain panggung sehingga tidak terkena limpasan air atau meninggalkan bantaran kali pindah ke lokasi lain.

Beberapa lokasi rawan banjir yang berada di bantaran kali antara lain di Cawang, Bidara Cina, Kampung Melayu kecil Cipinang Indah dan Pulomas. Kemudian kawasan Bukit Duri, Tebet, dan Kelapa Gading. Menurut Pitoyo sistem peringatan dini yang sudah dibangun hendaknya kembali disosialisasikan kembali agar masyarakat mewaspadai banjir.

Asisten Kepala Satuan Non Vertikal Tertentu pada IPK-PWSCC, Bambang Wiyono mengatakan pihaknya sudah menyelesaikan penguatan tanggul atau tebing Kali Bekasi di lima lokasi dengan panjang total lima kilometer. Menurut Bambang, kelima lokasi itu semuanya di Kota Bekasi yakni Perumahan Villa Jatirasa, Villa Nusa Indah, Villa Nusa Centuri, Kemang Pratama V dan Perumahan Depnaker. Dengan selesainya tanggul tersebut diharapkan luapan banjir dari kali Bekasi yang kerap terjadi di musim hujan akan terkendali.

Selain penguatan tebing kali Bekasi, menurut Bambang pihaknya juga sudah hampir meneyelsaikan pengerukan dan perbaikan Cengkareng Drain, Daan Mogot, Jakarta Barat, dan penguatan dan peningkatan kapasitas dan penguatan tebing Banjir Kanal Barat di dekat pintu air Manggarai. Selain itu juga dilakukan perencanaan detail desain Kali Mookervart sepanjang 11 km mulai dari pertemuan Mookervart-Cengkareng Drain hingga pintu air sewan, Tanggerang. Perencanaan detail desain diperlukan untuk menata program pengendalian banjir di Jakarta wilayah Barat.

Komunikasi

Mengenai pompa yang segera disiagakan di Kota Bekasi, menurut Kepala Bidang Tata Air Dinas Pekerjaan Umum, Ruspendi, tiga dari pompa yang dipasang tersebut merupakan milik Pemkot Bekasi. Sisanya, tutur dia, merupakan bantuan dari Proyek Wilayah Sungai Cisadane Ciliwung Departemen Pekerjaan Umum.

Empat pompa bantuan itu, terdiri dari satu pompa berkapasitas 400 liter per detik dan tiga pompa berkapasitas 250 liter per detik. Untuk pompa jenis pertama, lanjut Ruspendi, pihaknya memasang di sekitar lokasi Perumahan Kartini. Sedangkan tiga lainnya, dipasang masing-masing di daerah Kemang Ifi, Pondok Gede Permai, dan Vila Jatirasa. "Kalau yang punya kita dipasang di Rawa Tembaga, Pondok Hijau Permai, dan Graha Indah. Untuk kapasitasnya, ada yang 150 liter per detik dan 80 liter," paparnya.

Selain memasang sejumlah pompa di lokasi-lokasi yang rawan banjir. ungkap Ruspendi, pihaknya juga meningkatkan komunikasi dengan para petugas penjaga pintu air. Dikhawatirkan, waktu tempuh air kiriman dari wilayah Bogor saat ini jauh lebih cepat. "Kalau dulu bisa mencapai delapan sampai sepuluh jam, sekarang bisa hanya lima jam udah sampai di Bekasi," katanya. [P-11/L-11]



Post Date : 08 November 2006