Antisipasi Banjir Belum Sepenuhnya Dilakukan

Sumber:Kompas - 26 Oktober 2007
Kategori:Drainase
Jakarta, Kompas - Hujan sudah mulai turun dengan curah hujan yang terus meningkat, tetapi upaya mengantisipasi banjir, berupa perbaikan saluran air dan normalisasi atau pengerukan kali dan situ di Jakarta, belum sepenuhnya dilakukan. Pekerjaan proyek yang terkait dengan pengendalian banjir juga masih terbatas.

Pengamatan Kompas di sejumlah wilayah Jakarta, Kamis (25/10), menunjukkan, saluran di permukiman yang pernah dilanda banjir tahun lalu hingga awal tahun ini belum dibersihkan.

Saluran dipenuhi sampah dan bahkan sudah tertutup material lain, seperti pasir dan tanah bekas erosi pada musim hujan lalu. Belum terlihat gerakan skala besar membersihkan saluran.

Saluran dengan kondisi seperti itu terlihat di hampir semua permukiman padat di Jakarta Utara, mulai dari Kalibaru dan Cilincing hingga Lagoa dan Semper Barat (Koja). Keadaan serupa juga dapat ditemukan di Warakas (Tanjung Priok) dan Pademangan Barat (Pademangan), Penjaringan dan Pejagalan (Penjaringan).

Hingga kemarin, saluran air di sepanjang sisi selatan Jalan RE Martadinata hingga Lodan Raya, Pluit Raya, dan sisi timur Jalan Gedong Panjang, tersumbat sampah. Hujan yang tidak terlalu lebat Kamis menggenangi jalan tersebut.

Perbaikan saluran air masih terbatas, seperti terlihat di sekitar taman Jalan Bugis. Bahkan, saluran air di Jalan Yos Sudarso, wilayah Sunter, depan Mal Artha Gading, kini tertimbun material pembangunan jalan layang.

Kompas yang melintasi sisi Waduk Pluit, serta sebagian Banjir Kanal Barat di wilayah Pejagalan, juga menyaksikan adanya pendangkalan waduk dan kali Banjir Kanal Barat, karena sampah dan material lainnya.

Kepala Sub-Dinas Pengembangan Sumber Daya Air dan Pantai pada Dinas Pekerjaan Umum Pemprov DKI Jakarta, Nyoman Suwandi, mengatakan antisipasi untuk banjir tahun ini sebenarnya sudah dilakukan tahun 2006, sedangkan pekerjaan yang masih terbatas, yang dilakukan tahun ini, ialah untuk mengantisipasi banjir tahun 2008.

Pengerukan di anak Kali Ciliwung, antara Jembatan Merah dan Beos, kata Nyoman, akan dilakukan setelah proses lelang yang saat ini berjalan. Pengerukan juga sedang dilakukan di Kali Krukut, antara Jalan Tendean ke arah hilir sejauh 150 meter dan memang masih cukup pendek.

Selokan di sepanjang Jalan Palmerah Utara dan perempatan Slipi di Jakarta Pusat juga masih banyak yang tersumbat. Kondisi serupa terlihat di Kali Sekretaris di pertemuan Banjir Kanal Barat dan Kali Angke di belakang Studio Indosiar, Jakarta Barat.

Sementara di Kampung Melayu, Jakarta Timur, badan Sungai Ciliwung masih dipersempit rumah-rumah yang didirikan di tepi sungai. Rumah-rumah yang rusak oleh banjir sudah diperbaiki dan kembali ditempati.

Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo mengatakan, Pemprov DKI Jakarta baru memulai pengerukan sungai beberapa hari terakhir ini. Pengerukan itu baru dimulai karena baru saja selesai dilelang dan para pekerja baru selesai libur Lebaran.

Menurut Fauzi, debit air yang sangat besar di puncak musim hujan belum dapat ditampung dengan baik karena beberapa infrastruktur besar belum selesai dibangun, seperti Banjir Kanal Timur.

Pitoyo Subandrio, Kepala Proyek Banjir Kanal Timur, mengatakan pembebasan tanah untuk Banjir Kanal Timur memerlukan waktu yang cukup lama. Hingga kini pembangunan Banjir Kanal Timur baru mencapai panjang 7,7 kilometer dari 23,5 kilometer yang direncanakan.

Sementara itu, janji pemerintah pusat melalui Departemen Pekerjaan Umum yang akan menanggulangi persoalan banjir di wilayah yang berbatasan dengan DKI secara terintegrasi juga masih sekadar janji. Hal itu diakui Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Tangerang Engkan Lengkana, Kamis (25/10),

Meskipun demikian, Pitoyo Subandrio, yang juga Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane, mengatakan, jajarannya mengaku telah siap menghadapi musim hujan tahun ini.

Curah hujan meningkat

Menurut Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) Mezak Ratag, dan Kepala Sub-Bidang Informasi Iklim dan Agriklimat BMG, Sutamto, Kamis (25/10), secara khusus, cuaca kawasan Jakarta dan sekitarnya bervariasi. Wilayah Jakarta bagian selatan telah masuk musim hujan dengan curah hujan meningkat. "Dalam 10 hari mendatang hingga akhir November akan ada peningkatan curah hujan, terutama di Jawa Barat dan Banten," kata Sutamto. (CAL/ECA/ARN/ONG/NTA/ TRI/YUN/NAW)



Post Date : 26 Oktober 2007