Antisipasi Jauh Kedepan Pemenuhan Kebutuhan Air Minum

Sumber:AMPL - 10 Agustus 2007
Kategori:Air Minum
Salah satu lesson learned yang sangat menarik dari studi banding WASPOLA ke Kota Batam adalah kesempurnaan penyediaan air minum seiring dengan pertumbuhan kota sebagai wilayah otorita pengembangan industri. Kesempurnaan penyediaan air untuk berbagai keperluan tersebut memang merupakan suatu hal yang mutlak, mengingat di kawasan ini tidak kurang dari 20 industrial park melaksanakan aktifitas sehari hari seperti: Batammindo idustrial park, bintang industrial Park, Cammo industrial park, Citra Buana Centre Park, Taiwan Industrial Park, Mc.Dermont, Industri Galangan kapal, dan sebagainya. Belum lagi untuk memenuhi kebutuhan air minum pemukiman, pertokoan, hotel dan restoran, dan sebagainya yang juga berkembang pesat sebagai dampak dari perkembangan Kawasan Otorita Pengembangan Industri Pulau Batam.

Perkembangan Batam, memang luar biasa . Ada beberapa indikator yang bisa menunjukkan hal tersebut seperti : meningkatnya investasi dari tahun ke tahun baik oleh pemerintah, swasta nasional, dan juga investor asing. Indikator lain yang tidak kurang penting adalah tingkat pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan penduduk, pembangunan sarana umum, pendapatan pemerintah daerah,jumlah pekrja asing, jumlah uang yang dikirim ke tempat asal tenaga kerja Indonesia, dan sebagainya. Semua indicator yang disebutkan tersebut mengalami peningkatan yang sangat significant yang divisualisasikan dengan grafik dan angka angka dengan sangat jelas Peningkatan juga terlihat pada data data pembangunan sarana layanan umum sepereti : telepon, listrik, jalan, hotel, rumah, transportasi dan sebagainya.

Pertumbuhan penduduk di kota Batam mengalami peningkatan diluar batas bayangan seseorang. Dari semula jumlah penduduk yang baru terbilang sekitar 30.000.. jiwa, pada saat ini (kurang dari 30 tahun) penduduk Batam sudah mencapai 713960 jiwa, atau meningkat 20 kali lipat.

Untuk memenuhi kebutuhan air minum sejalan dengan pertumbuhan industri dan juga pertumbuhan penduduk yang sangat dramatis, pengelola kawasan industri Batam membangun Estuary Dam (bendungan di kawasan muaran sungai) untuk diproses menjadi air minum. Di dalam broschure yang berjudul Invesnment Oportunity and Prospects in The Industrial Area Of Batam Indonesia disebutkan bahwa jumlah air di Batam berlimpah mampu memenuhi kebutuhan penduduk sebanyak 1.200.000. Air tersebut diperoleh dari 8 waduk (estuary dam) yang kapasitasnya mencapai 4102 liter/ detik, dan telah memenuhi standart WHO.

Dalam diskusi dengan management Kawasan Otorita Batam dan dengan pejabat Kantor Pengelolaan Air Dan Air Limbah--antara management Kawasan Otorita Batam dengan Pemerintah Kota Batam tidak ada konflik kepentingan tetapi keduanya bersinergi. Merka mengibaratkan sebagai sebuah bus dengan dua mesin bukannya satu bus dengan dua sopir--diperoleh informasi bahwa daya dukung sumber daya air di kota Batam hanya mampu menopang kebutuhan industri dan penduduk sampai tahun 20014, sehingga harus mencari alternative lain, agar dimasa depan tidak menghadapi masalah.

Untuk mengantisipasi peningkatan kebutuhan tersebut, fihak otorita Batam bersama Pemerintah Kota Batam sudah melakukan studi mengenai berbagai kemungkinan kemungkinan membangun sarana air minum, dan salah satu adalah mengembangkan sarana air minum di P. Bintan yang diketahui memeiliki persediaan air berlimpah. Yang menjadi pertanyaan adalah bahwa pengembangan saran air minum di P. Bintan, tentu saja sangat mahal karena jaraknya cukup jauh. Bagaimana dengan Cost recovery nya?(Alma Arief, Fasilitator WASPOLA)



Post Date : 10 Agustus 2007