Awas, Bahaya Mengintai di Toilet Umum

Sumber:Majalah Dokter Kita - 01 November 2008
Kategori:Sanitasi

Siapapun pasti pernah menggunakan toilet umum. Area publik yang satu itu memang telah menjadi kebutuhan tersendiri di tengah-tengah semakin banyaknya aktivitas masyarakat di luar rumah. Sifatnya yang dipakai secara massal membuat toilet rentan sebagai sumber penularan penyakit. Apa saja bahaya yang mengintai?

Awalnya, dinamakan kakus. Seiring perkembangan jaman, istilah itu berganti menjadi jamban, WC dan terakhir bertransformasi menjadi toilet. Tiga nama pertama identik dengan fasilitas apa adanya dan masih sederhana, sedang nama terakhir sudah modern. Dengan konsep modern, kesan jorok, becek, dan jongkok berganti konsep menjadi toilet kering (toilet duduk) dan membuatnya menjadi area yang lebih bersih dan nyaman untuk digunakan.

Nyaman dan praktis, itulah enaknya toilet kering, namun modernitas tak selalu berpihak pada kesehatan. Pengguna toilet duduk justru harus lebih berhati-hati dalam memakai toilet nan modern itu. Meski terlihat bersih bukan berarti bebas dari kuman. Pada sebuah penelitian, ditemukan setidaknya 21 jenis bakteri dan 2 jamur di area tersebut. Keberadaan kuman itu jangan dianggap sepele karena dapat mengganggu kesehatan

Dari Gatal Hingga Infeksi Saluran Kencing

Staf Departemen Obstetri dan Ginekologi FKUI-RSCM, Dr. J.M Seno Adjie, SpOG(K) menyebutkan sederetan gangguan kesehatan yang mungkin bisa timbul akibat penggunaan toilet secara sembarangan. Gangguan itu biasanya lebih banyak diderita oleh kaum perempuan.

Pertama, adalah infeksi kulit pada dan sekitar vagina. Keluhannya bermacam-macam tergantung pada sebabnya, bisa karena jamur atau karena bakteri. Infeksi pada kulit mencakup rasa gatal-gatal pada area vagina, keputihan, bintik merah-merah dan lainnya. Tak hanya di vagina, infeksi kulit juga menyerang area selangkangan (antara vagina dan dubur). Daerah itu, menurut Dr. Seno sangat rentan terkena jamur dan bakteri karena posisinya yang bersentuhan langsung dengan dudukan toilet.

Penggunaan toilet yang kurang bersih juga ternyata memicu timbulnya gangguan saluran kemih/kencing (ISK). Bakteri atau kuman yang paling sering mengakibatkan infeksi itu antara lain Escherichia coli atau E. coli, Klebsiella, dan Pseudomonas. Penyebab infeksi paling utama adalah E. coli, yang banyak ditemukan di toilet.

Perempuan Lebih Rentan

Ada dua jenis ISK yaitu ISK bagian atas dan ISK bagian bawah (sistitis). Pada ISK bagian atas kuman menyebar lewat saluran kencing, ginjal, dan bahkan seluruh tubuh. Dampak lanjutannya penderita akan mengalami infeksi ginjal dan urosepsis. Itu sebabnya penyakit tersebut lama sekali tak boleh dianggap remeh.

Selanjutnya Dr. Seno menambahkan, dibandingkan laki-laki, perempuan lebih rentan terkena penyakit itu. Pasalnya lokasi vagina dengan saluran kemih berdekatan. Padahal, vagina bisa menjadi sarang kuman dan bakteri, sehingga bila terinfeksi kuman maka bisa naik ke saluran kemih maka terjadilah ISK. Beda halnya dengan laki-laki yang saluran kemihnya lebih panjang sehingga kuman susah masuk.

Toilet Hanya Media

Meski begitu, Dr. Seno menandaskan bahwa toilet umum bukanlah biang utama penyebab terjangkitnya infeksi maupun gangguan kesehatan lainnya. Toilet hanyalah media penularan kuman. Kuman di area toilet umum justru asalnya dari pengguna itu sendiri. Masih rendahnya kesadaran kebersihan dengan membiasakan cuci tangan sebelum dan sesudah menggunakan toilet umum adalah salah satu penyebabnya.

Pengguna toilet yang memiliki infeksi atau penyakit tertentu, bisa saja menyebarkannya melalui tisu, air, atau dudukan toilet yang kemudian digunakan oleh orang lain. Untuk itu, Dr. Seno mewanti wanti pengguna toilet untuk membiasakan membersihkan vagina sampai bersih dan mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan aktivitas di toilet. Dr. Seno juga menyarankan pengguna toilet untuk membersihkan dudukan toilet sebelum menggunakannya. "Paling bagus dengan antiseptik, alkohol juga bisa digunakan", saran Dr. Seno.

Pilah-pilih Toilet

Memakai toilet memang tak boleh asal. Pilihlah toilet dengan standar kebersihan yang bagus. Umumnya, toilet seperti itu menggunakan pembersih khusus dan selalu dibersihkan secara rutin setiap kali toilet digunakan. Hal yang perlu diperhatikan juga adalah fasilitas airnya. Memakai air dengan shower/semprot menurut Dr. Seno lebih aman digunakan daripada air yang ditampung di bak mandi atau ember. Menurut penelitian, air yang tergenang di toilet umum mengandung 70% jamur Candida. Air yang mengalir dari keran di toilet umum hanya menyimpan 10-20% jamur. Langkah terbaik dan aman, gunakan air kemasan untuk membasuh.

Si Jongkok Versus Si Duduk

Toilet duduk memang praktis, tetapi toilet jongkok justru memiliki kelebihan-kelebihan yang membuat kita tetap sehat, inilah kelebihannya :

• Peluang terkena atau tertular kuman lebih kecil dari toilet duduk karena tidak ada kontak langsung antara kulit dengan toilet.

• Terbiasa memakai toilet jongkok mengurangi resiko terkena penyakit ambien. Toilet jongkok memungkinkan kita untuk mengejan lebih kuat daripada toilet duduk. Dengan mengejan, otot panggul akan terlatih dan pada akhirnya akan terhindari dari penyakit satu itu.

Tips Menggunakan Toilet

DIPERLUKAN perhatian ekstra agar bebas terinfeksi kuman di toilet umum. Berikut ini adalah caranya :

• Pilih toilet umum dengan toilet jongkok. Toilet jongkok tidak menyentuh langsung permukaan toilet dan lebih higienis.

• Jika menggunakan toilet duduk, sebelum menggunakannya, bersihkan dulu pinggiran atau dudukan toilet dengan cairan pembersih dan tisu baru. Bila perlu setelah dibersihkan, lapisi dudukan dengan tisu.

• Jangan cebok di toilet umum dari air yang ditampung di bak mandi atau ember. Pakailah shower atau keran.

• Biasakan cebok dengan cara yang benar, yaitu dari arah depan ke belakang, jangan sebaliknya. Bila terbalik maka cara cebok seperti itu sama saja seperti menarik kotoran ke daerah vagina atau saluran kencing.

• Toilet bersih bukan jaminan terbebas dari kuman. Sumber kuman bias jadi malah dari Anda sendiri, khususnya tangan. Biasakan untuk mencuci sebelum dan sesudah melakukan aktivitas di toilet. TITIS NURWULAN SUCIATI



Post Date : 01 November 2008