|
Cianjur, Kompas - Ratusan warga yang tinggal di sejumlah kecamatan di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, terpaksa mengungsi selama dua hari terakhir. Ini lantaran rumah mereka rusak parah akibat diterjang banjir bandang pada Sabtu (30/10) petang sekitar pukul 18.00. Mereka juga kehilangan harta benda, dengan total kerugian mencapai miliaran rupiah. Hingga Minggu kemarin sekitar 250 warga masih mengungsi ke rumah kerabat ataupun ke masjid dan pondok pesantren karena tempat tinggal mereka rusak parah. Sebagian besar harta benda korban banjir itu rusak dan sebagian hanyut. Barang-barang yang hanyut dan rusak di antaranya peralatan elektronik dan mebel. Dalam musibah itu, tujuh warga menderita luka. Mereka dirawat di Rumah Sakit Umum (RSU) Cianjur. Menurut penuturan sejumlah warga, beberapa jam menjelang banjir, hujan deras mengguyur wilayah Kabupaten Cianjur pada Sabtu petang. Sekitar pukul 17.30 air Sungai Bayubug meluap. Dalam sekejap, air bah disertai material bebatuan menerjang ratusan rumah dan areal persawahan serta merendam ratusan rumah hingga mencapai ketinggian dua meter. Melihat air makin tinggi, sebagian warga menyelamatkan diri dengan cara naik ke loteng dan atap rumah. Banjir bandang itu merendam ratusan rumah yang terletak di bantaran sungai, di Desa Sirnagalih, Desa Rancagoong, dan Desa Rahong, Kecamatan Cilaku, serta Desa Sukawangi, Kecamatan Warungkondang. Data Posko Penanggulangan Banjir mencatat, sebanyak tiga rumah hancur, 18 rumah mengalami rusak berat, dan 92 rumah rusak ringan. Satu masjid, tiga jembatan, dan satu gardu listrik juga rusak parah. Ribuan ikan lele yang dibudidayakan di enam kolam dan 3.000 ayam turut hanyut terseret arus saat banjir. Menurut keterangan Yeyeh, pemilik kolam ikan, ia bersama dengan sejumlah santri berencana menuai hasil panen ikan lele itu pada hari Minggu ini. "Kasihan anak-anak santri. Mereka tadinya mau menggunakan hasil panen ikan itu untuk berlebaran," keluhnya. Menurut pemantauan, kemarin siang beberapa hektar tanaman padi yang siap dipanen masih digenangi air bercampur bebatuan. Bahkan, beberapa petak sawah yang terletak di tepi Sungai Cisarua Gede, Desa Rancagoong, longsor dan menutupi sebagian sungai. Sebagian bangunan jembatan juga terlihat ambrol diterjang air. Koordinator Posko Penanggulangan Bencana Banjir Kabupaten Cianjur, Adjat Sudradjat, mengatakan, saat ini pemerintah daerah setempat memprioritaskan evakuasi ratusan keluarga yang menjadi korban banjir ke lokasi yang aman serta pengadaan bantuan pangan. "Mengenai perbaikan rumah warga dan fasilitas umum yang rusak, kami akan berkoordinasi dengan instansi terkait," paparnya. Sejumlah warga mengaku khawatir adanya banjir bandang susulan yang melanda daerah tersebut. Mereka sangat khawatir karena tempat tinggal mereka kebanyakan terletak di bantaran sungai yang sewaktu-waktu bisa terkena banjir. Apalagi sejak beberapa hari terakhir hujan deras mengguyur kabupaten tersebut. "Saya masih ngungsi ke rumah Ibu, takut ada banjir lagi. Kalau punya duit, saya ingin pindah dari sini," tutur Ny Apong Suryati (39), warga Kampung Pasirhayam, Desa Rancagoong. Hingga kemarin sejumlah warga masih merasa trauma dan sesak di bagian dada sebagaimana dialami Ny Dedek (24), warga Desa Sirnagalih, Cianjur. (EVY) Post Date : 01 November 2004 |