Banjir Bandang Terjang 8 Kecamatan di Trenggalek

Sumber:Koran Sindo - 21 Mei 2011
Kategori:Banjir di Luar Jakarta

TRENGGALEK – Banjir bandang menerjang delapan kecamatan dan belasan desa di Kabupaten Trenggalek, Jumat (20/5) dini hari. Akibat banjir bandang tersebut, sedikitnya 662 rumah terendam air, tujuh rumah rusak, dan sejumlah fasilitas umum seperti jembatan serta sekolah,retak-retak.

Luapan air dari berbagai sungai, seperti sungai Tawing,Nglinggis, Ngasinan, dan Bendungan, sempat memutus jalan raya Tulungagung- Kota Trenggalek. Kendati demikian,tidak ada korban jiwa maupun luka. Derasnya air yang mencapai ketinggian lebih dari satu meter itu mengakibatkan rumah milik Masrip, 89, warga Desa Jati,Kecamatan Karangan, nyaris rata dengan tanah.

Rusaknya bangunan ruang tamu, kamar tidur dan dapur tersebut terjadi yang ketiga kalinya setelah malapetaka (banjir) yang sama di bulan Januari 2011 dan pertengahan tahun 2010.“Untungnya saya sudah mengungsi ke rumah anak saya,“ tuturnya kepada SINDO. Air meluber ke jalan raya sejak pukul 00.30.Wib. Sebelumnya, sejak Kamis (19/5) pukul 21.30 WIB hujan terus mengguyur di kawasan Trenggalek. Dalam waktu cepat, luapan air yang berasal dari sungai Jati masuk ke rumah warga.

“Di dalam rumah saya setinggi dada orang dewasa,” terang Masrip yang memperkirakan kerugian material hingga puluhan juta. Kondisi tak jauh beda terlihat pada tempat tinggal Muhari, 70 yang berjarak sekitar 100 meter dari rumah Masrip. Air menjebol hampir seluruh dinding rumah, dan mengakibatkan struktur bangunan miring.

“Kami berharap pemerintah segera memberikan bantuan,“ terang Muhari. Sementara itu,banjir di Desa Sukowetan,Kecamatan Karangan, mengakibatkan jembatan dengan panjang 25 meter putus. Sarana transportasi yang dibangun oleh program ABRI Masuk Desa (AMD) pada tahun 1980 itu tak kuat menerima hempasan arus air sungai yang bersumber di Kecamatan Munjungan.

Satu pilar penyangga yang berada di tengah jembatan miring.Akibatnya,permukaan jembatan ambles beberapa sentimeter. “Pada tahun 2004 lalu jembatan Punten ini sudah pernah rusak akibat banjir.Tapi kali ini yang terparah, “ujar Pait, 80 warga setempat. Untuk melakukan perjalanan ke Kota Trenggalek, warga terpaksa memutar melalui Desa Jatiprahu dengan jarak sekitar dua kilometer.

Banjir juga menerjang ratrusan rumah warga di Desa Kerjo,Desa Sumberingin dan Desa Kedungsigit, Kecamatan Karangan. Sedikitnya 500 hektare sawah bertanaman padi di Desa Kedungsigit rusak. Informasi yang dihimpun SINDO, banjir juga merusak dua jembatan yang ada di Desa Nglebo, Kecamatan Suruh.

Derasnya air juga menggerus jalan setapak sejauh 60 meter yang selama ini menjadi akses jalan menuju SMPN 01 Suruh.Terjangan banjir juga menghempaskan tiang jembatan bally (darurat) yang ada di Desa Bungur, Kecamatan Munjungan.Padahal jembatan darurat ini baru dipasang pada musibah banjir Januari 2011 lalu.

Derasnya air juga menjebol dua ruang kelas madrasah ibtidaiyah (MI) Desa Karangtalun, Kecamatan Munjungan. “Selain itu satu rumah warga rusak tertimpa pohon akibat terjangan banjir, “terang Fatkul Hadi. Selain banjir, material berupa tanah merah menutup jalan raya Kampak-Munjungan. Material ini berasal dari bukit yang longsor di sekitar jalan raya.

Untuk normalisasi, Pemkab Trenggalek mendatangkan alat berat ke lokasi. “Kita berharap tumpukan material bisa segera dibersihkan, “ujar Humas Kabupaten Trenggalek Yoso Mihardi.Selain di Munjungan, longsor juga menimpa tiga rumah di Desa Wonokerto,Kecamatan Suruh. “Hasil informasi sementara tidak ada korban jiwa dan luka, “terangYoso.

 Banjir Kepung Pemukiman

Hingga kemarin sore sekitar pukul 15.00 Wib, genangan air masih terlihat di sejumlah ruas jalan di Kelurahan Keludan, Kecamatan Kota Trenggalek. Sebab, pergerakan air yang mengepung pemukiman warga ini berlangsung maraton. Luapan air tidak berlangsung serentak.

Seperti wilayah Kecamatan Kampak, banjir terjadi Jumat (20/5) sekitar pukul 02.00 WIB dini hari.Air berasal dari Sungai Tawing yang juga mengitari sebagian wilayah Kecamatan Munjungan. Hutan gundul yang membuat “ruang-ruang” sungai tak mampu menerima limpahan air hujan.

Tak heran, begitu surut di Kampak,limpahan air giliran meluber di wilayah Kecamatan Gandusari,Kecamatan Pogalan, dan Kecamatan Trenggalek yang secara topografis berada di dataran lebih rendah.

Informasi yang dihimpun, selain sungai Tawing di Kecamatan Munjungan dan Kampak, luapan air juga berasal dari sungai Nglinggis di Kecamatan Tugu yang berada di sebelah barat.Di luar semua itu, masih ada pasokan air dari sungai Bendungan yang berada sebelah utara Kota Trenggalek.

Namun semua aliran sungai dan anak sungai tersebut bermuara ke sungai Ngasinan. Dari sungai utama ini aliran menuju wilayah selatan Kabupaten Tulungagung. Selain hutan gundul,hampir seluruh sungai ini mengalami sedimentasi. Di samping mendirikan dapur umum dan menghimbau warga untuk waspada mengingat hujan terus turun, Pemkab Trenggalek masih melakukan inventarisir jumlah kerusakan.

Pemkab belum bisa memastikan jumlah kerugian material yang diperkirakan mencapai miliaran rupiah. “Sementara ini bantuan air bersih dan makanan sudah mulai disalurkan ke tempat korban, ” pungkasnya. solichan arif



Post Date : 21 Mei 2011