Banjir di Kebumen, 191 Hektar Sawah Puso

Sumber:Kompas - 24 Januari 2012
Kategori:Banjir di Luar Jakarta
KEBUMEN, KOMPAS - Areal sawah seluas 191 hektar di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, puso akibat dilanda banjir selama sebulan terakhir. Akibatnya, petani terpaksa menanam ulang padi guna menghindari kerugian yang lebih besar.
 
Kepala Bidang Pertanian, Tanaman Pangan, dan Hortikultura Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Kebumen Machasin, Senin (23/1), mengatakan, wilayah yang sawahnya puso hanya 8 meter di atas permukaan laut (mdpl) sehingga saat hujan langsung digenangi air. Benih yang ditanam pun mati. ”Kerugian ditaksir mencapai lebih dari Rp 200 juta,” kata Machasin.
 
Kini, petani harus mengganti tanaman padi yang puso sebab padi yang terendam berusia di bawah 30 hari. Daerah yang terendam banjir, di antaranya, Kecamatan Puring, Bonorowo, Adimulyo, Ambal, Rowokele, dan Kuwarasan. Ini menyebabkan biaya produksi membengkak hingga 30 persen.
 
”Modal usaha biasanya hanya Rp 1,25 juta per hektar, tetapi kini membengkak karena harus tanam ulang. Walaupun sekarang sudah diganti, belum aman juga kalau hujan masih terus turun,” ujar Wardoyo (39), Ketua Kelompok Tani Mekar Jaya, Desa Sidobunder, Kecamatan Puring.
 
Berdasarkan pengamatan Kompas di beberapa wilayah, ketinggian genangan masih mencapai 30 sentimeter. Sudah mulai surut dibandingkan dengan beberapa hari lalu saat genangan mencapai 50-100 sentimeter. Padahal, usia tanaman baru menginjak 5-30 hari.
 
Machasin menambahkan, pihaknya akan mengusulkan bantuan benih bagi petani yang sawahnya terendam banjir. Sebagai langkah antisipasi, Distanak Kebumen tengah mengujicobakan varietas padi yang tahan genangan air. ”Padi itu jenisnya Inpara dan tahan genangan air. Saat ini sudah dibuatkan demplot di lahan seluas 10 hektar di wilayah Kebumen,” ujarnya.
 
Mulai surut
 
Banjir yang menerjang enam desa akhir pekan lalu di Bangil Pasuruan, Jawa Timur, mulai surut. Kendati demikian, masih tersisa genangan air di jalan-jalan kampung. Enam desa tersebut adalah Desa Kalirejo, Kalianyar, Latek, Tambaan, Manaruwi, dan Masangan. Sekitar 2.800 rumah terendam air hingga 1 meter.
 
”Di rumah saya genangan air hampir 1 meter, keesokan harinya surut. Banjir seperti ini sudah biasa sehingga semua barang sudah ditaruh di tempat aman,” ujar Ifa, warga Desa Kalianyar, Kecamatan Bangil, Senin.
 
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasuruan Yudha Tri Widya Sasongko mengatakan, peringatan dari BMKG selama Januari-Maret masyarakat diminta mewaspadai hujan lebat. ”Jadi masyarakat di sekitar daerah aliran sungai atau di pegunungan sudah diimbau berhati-hati kemungkinan terjadinya banjir dan tanah longsor,” kata Yudha. (DIA/ETA/GRE)


Post Date : 24 Januari 2012