|
Jambi, Kompas - Seorang ibu bernama Damri (36) tewas dan anaknya Lusi (16) masih belum ditemukan akibat terseret banjir bandang atau galodo yang melanda Desa Talang Lindung, Kecamatan Sungai Penuh, Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi, 450 kilometer sebelah barat Kota Jambi. Peristiwa banjir bandang yang menerjang sedikitnya 14 rumah tersebut terjadi sekitar pukul 20.30, Rabu (3/11), akibat hujan lebat yang turun dalam dua pekan terakhir. Amir Syam, Staf Humas Pemda Kerinci yang dihubungi Kompas melalui telepon pada Kamis sore mengatakan, jenazah Damri ditemukan Kamis pagi sekitar pukul 07.00. "Sekitar pukul 10.00 jenazah dikebumikan di pemakaman keluarga di desanya. Pemakaman korban dihadiri Bupati Kerinci H Fauzi Siin, Wakil Bupati H Hasani Hamid, Kepala Polres dan Dandim Kerinci," ujar Amir. "Sementara pencarian terhadap Lusi, Kamis hingga menjelang magrib, masih dilakukan oleh penduduk sekitar. Pencarian ini dibantu aparat kepolisian, TNI, pemda, dan generasi muda," tambahnya. Menurut Amir, korban lainnya, tiga orang luka ringan dan sudah mendapat perawatan yang diperlukan. Sebanyak 14 rumah roboh terbawa arus akibat diterjang banjir bandang menyebabkan 20 keluarga kehilangan tempat tinggal. Desa Talang Lindung berada di lereng perbukitan Bukit Barisan yang beberapa bagian dengan kemiringan lebih dari 40 persen. Sungai di desa itu sebenarnya kecil, bahkan lebih mirip dengan selokan atau parit daripada sungai, namun karena hujan yang sering turun lebat membuat parit tersebut meluap dan berubah menjadi air bah yang menerjang apa saja yang dilintasinya. Sumber Kompas di kepolisian Kerinci membenarkan terjadinya banjir bandang atau longsor di Desa Talang Lindung, Sungai Penuh. "Akibat hujan lebat, tanah, pasir, dan batu terbawa arus deras yang menerjang rumah dan apa saja yang dilaluinya," kata sumber itu. "Pencarian terhadap korban Lusi yang belum ditemukan malam ini dihentikan. Pencarian akan dilanjutkan hari Jumat," katanya lagi. (NAT) Post Date : 05 November 2004 |