Banjir di Medan Telan Korban

Sumber:Kompas - 22 September 2004
Kategori:Banjir di Luar Jakarta
Medan, Kompas - Tim pencari dan penyelamat (search and rescue/SAR) masih menyusuri Sungai Bederah di Kecamatan Medan Marelan, Selasa (21/9), karena seorang warga yang hanyut saat banjir masih belum ditemukan. Sunardi, warga Lingkungan VI, Kelurahan Tanah Enam Ratus, Kecamatan Medan Marelan, hanyut bersama temannya, Fauzi, saat berenang menyeberang sungai, Minggu siang lalu.

Namun, ketika itu warga di pinggiran sungai hanya berhasil menyelamatkan Fauzi, sedangkan Sunardi hilang ditelan arus. Sampai hari ini, bersama tim SAR, sedikitnya 200 warga memadati bantaran sungai untuk mencari korban hanyut itu.

Sementara itu, seiring meredanya hujan di Medan sepanjang hari Selasa kemarin, genangan banjir tampak mulai surut. Kawasan permukiman penduduk yang semula terendam, seperti di wilayah Medan Area, Medan Maimoon, Medan Labuhan, dan Marelan, kemarin tampak tidak tergenang lagi.

Aktivitas warga pun sudah berjalan normal, meski di beberapa kawasan langganan banjir di Medan warga masih tampak waswas. Ini bisa dimaklumi karena mulai menapak sore hari cuaca di ibu kota Provinsi Sumatera Utara ini kembali tampak tertutup mendung.

Menanggapi informasi adanya korban jiwa akibat banjir itu, Kepala Lingkungan IX, Kelurahan Terjun, Kota Medan, Muhamad Syafar Efendi membenarkan kejadian tersebut.

"Kedua korban hanyut ketika berusaha menyeberang sungai. Sunardi dan Fauzi terpaksa berenang menyeberang Sungai Bederah karena satu-satunya jembatan yang menghubungkan Kelurahan Tanah Enam Ratus dan Terjun ini sudah putus sejak Minggu dini hari," kata Syafar.

Tim SAR terus bergerak dengan perahu karet milik Marinir TNI Angkatan Laut menelusuri Sungai Bederah untuk mencari Sunardi yang diduga sudah tewas. Menurut Syafar, pencarian saat ini baru dapat dilakukan di permukaan sungai. Arus sungai yang masih deras mengakibatkan warga dan tim SAR tidak berani menyelam untuk melihat di kawasan dasar sungai. "Lagi pula airnya masih sangat keruh, tak mungkin menyelam," katanya.

Warga Lingkungan IX, Maya, menuturkan, Fauzi lolos dari maut setelah warga Lingkungan IX, Budi, yang sedang memancing di pinggir sungai berhasil menyelamatkannya. Namun, warga gagal menyelamatkan Sunardi.

Sunardi dan Fauzi terpaksa berenang karena jembatan beton yang menghubungkan Kecamatan Medan Marelan dan Hamparan Perak di Kabupaten Deli Serdang putus diterjang banjir. Meski arus banjir deras, keduanya memilih menyeberang dengan berenang karena jika memutar melalui jalan lain, jaraknya melebihi 10 kilometer.

Syafar mengatakan, jembatan tersebut putus karena banjir mengikis salah satu fondasinya yang berada di sisi Lingkungan IX, Kelurahan Terjun. Akibatnya, begitu arus semakin deras, jembatan ambruk ke dalam sungai.

Sampai Selasa sore, dua backhoe dan satu alat berat lainnya masih berusaha mengeluarkan reruntuhan jembatan dari dalam sungai. Namun, ketiga alat berat itu masih belum berhasil mengeluarkannya.

Sementara itu, satu ambulans pusat kesehatan masyarakat keliling tampak berada di tepi Sungai Bederah. Akan tetapi, ambulans kemudian meninggalkan lokasi pencarian korban hanyut sekitar pukul 16.00.

Menurut Maya, sebelum jembatan putus, setiap hari sedikitnya 1.000 warga dari kawasan Hamparan Perak melintasi jembatan tersebut. "Itu satu-satunya jembatan yang menghubungkan kawasan Terjun ini dengan Hamparan Perak," kata Maya. (HAM)

Post Date : 22 September 2004