Banjir di Muara Baru Makin Tinggi

Sumber:Koran Tempo - 22 Januari 2011
Kategori:Banjir di Jakarta

JAKARTA - Hujan deras dan angin kencang sepanjang pagi hingga siang kemarin menambah ketinggian air di daerah Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara. Setelah sebelumnya sempat surut, banjir hari ini mencapai 50-60 sentimeter di jalan-jalan dan 80-90 cm di akses menuju kawasan ini. "Hari ini lebih parah dari kemarin. RT 07 paling parah, ada beberapa yang masuk sampai permukiman," kata Konedi, staf RW 017, Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara.

Sejauh ini, Konedi melanjutkan, masyarakat tetap memilih beraktivitas seperti biasa dan belum ada yang mau mengungsi. "Sebagian besar rumahnya sudah tinggi. Paling juga kalau mau keluar rumah saja harus rela basah-basahan," kata Konedi. Banjir ini juga dimanfaatkan oleh sejumlah warga dengan menyediakan jasa angkut sepeda motor menggunakan gerobak. Tarifnya Rp 20 ribu.

Untuk berjaga-jaga jika kondisi semakin parah dan perlu tindakan evakuasi, beberapa perahu karet sudah disediakan. Di antaranya dua buah dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Provinsi DKI, satu buah dari TNI, juga ada dari Tagana (Taruna Siaga Bencana) Suku Dinas Sosial Jakarta Utara dan Satuan Polisi Pamong Praja. "TNI juga sudah menyediakan pengobatan gratis. Dapur umum masih dalam koordinasi instansi terkait jika diperlukan," kata Konedi.

Wali Kota Jakarta Utara Bambang Sugiyono menyatakan, tanggul yang jebol pada Selasa lalu di Muara Baru masuk tanggung jawab dua instansi, yakni PT Pelabuhan Indonesia II dan Dinas Pekerjaan Umum (PU) DKI. "Sebenarnya letaknya berdekatan, masih dalam satu jalur. Yang rusak di wilayah Dinas PU sekitar 15-20 meter, kalau yang wilayah Pelindo hanya sedikit, sekitar 2-5 meter," kata Bambang.

Untuk tanggul yang jebol di wilayah Dinas PU, sejauh ini sudah ada perbaikan darurat dengan membangun bronjong (batu yang dikaitkan dengan kawat) di tempat tanggul utama yang jebol. "Nanti kalau sudah bulan-bulan surut, baru bisa ada pembangunan permanen," kata Konedi.

Adapun tanggul di sekitar eks terminal batu bara PT Koja, yang merupakan tanggung jawab PT Pelindo, hingga saat ini belum bisa diperbaiki. "Pelindo belum memberi tahu aksi apa yang harus dilakukan warga," kata Konedi.

Tanggul di bagian ini memang lebih rendah dan hari ini semakin parah jebolnya, sehingga tindakan darurat tak akan banyak membantu. "Yang diperlukan memang peninggian tanggul, sehingga kalau pengerjaan dipaksakan sekarang, cuacanya masih belum tepat," kata Konedi. ARYANI KRISTANTI



Post Date : 22 Januari 2011