Banjir di Nganjuk, Ratusan Sawah dan Rumah Terendam

Sumber:Suara Pembaruan - 16 Februari 2005
Kategori:Banjir di Luar Jakarta
NGANJUK - Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur (Jatim), menyebabkan banjr bandang menggenangi ratusan hekate (ha) sawah dan rumah warga di tiga kecamatan. Tiga kecamatan itu masing-masing Gondang, Sukomoro, dan Patianrowo. Diperkirakan sekitar 250 rumah dan ratusan hektare lahan pertanian masih tergenang sampai Rabu (16/2).

Kondisi paling parah dialami warga Kecamatan Gondang. Banjir bandang yang disebabkan derasnya hujan dan meluapnya air Sungai Widas itu membuat tiga desa terendam, yakni Sumberjo, Desa Nglinggo, dan Desa Mojoseto.

Menurut Kepala Desa Sumberjo M Asngari yang dihubungi Pembaruan, Selasa (16/2) pagi, ketinggian air sempat mencapai sekitar satu meter. "Hujan deras sudah turun sejak Senin (15/2) pukul 16.00.WIB sampai malam belum reda. Akibatnya, sungai yang melintasi desa ini meluap," katanya.

Diungkapkannya, air mulai menggenangi desa sekitar pukul 23.00. Suara banjir bergemuruh dan sangat menakutkan. Warga yang tinggal di dekat sungai juga sudah bersiap-siap untuk mengungsi ke tempat lain yang lebih tinggi.

Sementara, Camat Gondang Gatut Sugiarto mengungkapkan, akibat banjir bandang itu, 300 Ha lahan pertanian di wilayah kerjanya terendam. Lahan itu berada di tiga desa. Yakni, di Desa Sumberjo seluas 180 Ha, Desa Nglinggo 100 ha, dan Desa Mojoseto sekitar 20 Ha.

Di Desa Sumberjo, sekitar 150 ha tanaman padi yang berumur 45 hari terendam. Begitu pula 10 Ha lahan kedelai, lima ha bawang merah, dua Ha kacang hijau, serta 6,5 Ha kacang tanah. "Sementara, 500 rumah penduduk Desa Sumberjo yang dihuni 500 kepala keluarga (KK) di Dusun Depok, Paldaplang dan Kedunggulun terendam air," kata Gatut.

Air juga menggenangi halaman gedung SDN Sumberejo I. Akibatnya, 240 murid terpaksa dipulangkan lebih awal.

Di Desa Nglinggo, dusun yang terendam air paling parah berada di bagian selatan desa. Di sana, 75 ha areal padi yang berumur 50 hari terendam. Begitu juga dengan lima hektare tanaman jagung yang berumur 60 hari, empat Ha tanaman bawang merah berumur 25 hari, dan enam ha kacang tanah berumur 45. "Sebanyak 400 rumah warga tergenang, tapi tidak ada korban jiwa," kata Gatut .

Di Desa Mojoseto, terang Gatut, ketinggian air hanya sekitar 50 cm. Banjir merendam 15 hektare tanaman padi berumur 50 hari, satu Ha kedelai berumur 50 hari, satu hektare kacang panjang berumur 14 hari, dan 17 Ha tanaman tebu berumur 50 hari.

Bupati Nganjuk Siti Nurhayati melalui Kasubbag Humas Pemkab Harijanto mengaku sudah menanganinya. Bupati akan segera mengadakan menurunkan bantuan pangan. Selain itu, Sungai Depok akan diluruskan. Proyek ini sudah diajukan ke Pemerintah Pusat.

Untuk mengantisipasi banjir susulan, pemkab telah membangun tanggul darurat sepanjang 200 meter di Sungai Depok. "Tanggul darurat itu dibuat dari tumpukan zak berisi pasir," terang Harijanto.(029)

Post Date : 16 Februari 2005