Banjir di Sulsel dan Jatim Meluas

Sumber:Kompas - 06 Januari 2013
Kategori:Banjir di Luar Jakarta
MAKASSAR, KOMPAS - Intensitas hujan yang tinggi dalam sepekan terakhir menyebabkan banjir di wilayah Sulawesi Selatan meluas. Selain di Kota Makassar, ratusan rumah di Kelurahan Jagong, Kabupaten Pangkajene Kepulauan, juga terendam banjir akibat luapan Sungai Pangkajene, Sabtu (5/1).
 
Banjir juga meluas di wilayah Jawa Timur. Genangan air bah di Kabupaten Bojonegoro dan Tuban, Sabtu, belum surut. Pemerintah Kabupaten Lamongan pun menetapkan status Siaga menghadapi banjir di wilayah itu.
 
Ratusan rumah terendam
 
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pangkajene Kepulauan (Pangkep) Syafei Yasin mengatakan, ratusan rumah yang terendam berlokasi di bantaran sungai. Ketinggian genangan bervariasi mulai dari 30 sentimeter hingga 1 meter. ”Lokasi ini adalah daerah pertemuan arus air. Jadi, memang riskan jika sungai meluap,” ujarnya.
 
Meskipun belum ada penduduk yang mengungsi, BPBD Pangkep membangun posko di kantor Kecamatan Pangkajene untuk membantu 120 keluarga korban banjir. Di dalam posko itu tersedia sarana dapur umum dan klinik dari puskesmas setempat untuk mengantisipasi penyakit yang biasa terjadi saat banjir, seperti diare dan gatal-gatal.
 
Hujan deras disertai angin kencang menyebabkan pohon tumbang di beberapa jalan protokol di Makassar, seperti Jalan Hertasning dan AP Pettarani.
 
Insiden itu sempat menyebabkan macet hingga beberapa jam. Lalu lintas pulih setelah petugas dari Dinas Pekerjaan Umum Kota Makassar membersihkan jalan dari pepohonan yang tumbang, Sabtu petang.
 
Prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Makassar, Andi Cahyadi, mengemukakan, hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi akan terjadi sampai akhir Januari. ”Musim hujan berlangsung sampai Maret. Namun, fenomena hujan deras disertai angin kencang akan terjadi sepanjang Januari,” ungkapnya.
 
Cahyadi mengimbau warga waspada, terutama menjelang puncak musim hujan akhir bulan ini. Kecepatan angin di wilayah Makassar dan Sulsel rata-rata 68 kilometer per jam.
 
BPBD Kabupaten Malang, Jatim, juga mewaspadai hujan disertai angin dengan menertibkan baliho. Menurut Kepala BPBD Kabupaten Malang Hafi Lutfi, belum ada kejadian yang mengakibatkan korban terkait terpaan angin itu. Namun, pemerintah harus mewaspadai.
 
Status Waspada
 
Sebagian wilayah Kabupaten Lamongan, Tuban, dan Bojonegoro, Sabtu, masih terendam banjir. Selain permukiman dan persawahan, banjir juga menggenangi fasilitas pendidikan dan memutus akses jalan.
 
Bupati Lamongan Fadeli meninjau lokasi banjir di Banaran, Kecamatan Babat. Posisi di Babat sudah di atas Siaga III atau masuk Waspada. Banjir di Lamongan disebabkan luapan Bengawan Solo dan curah hujan tinggi sejak Jumat siang. Banjir akibat hujan deras yang menggenangi rumah warga dibuang ke Rawa Semando menggunakan empat pompa.
 
Naiknya volume air Sungai Bengawan Solo juga akan dialirkan melalui sodetan Plangwot di Kecamatan Laren hingga Sedayulawas, Kecamatan Brondong, Lamongan. Pompa air ditingkatkan kapasitasnya dari 650 meter kubik per detik menjadi 1.000 meter kubik per detik.
 
”Kami antisipasi tanggul yang kritis di Keduyung, Mojoasem, dan Pesangrahan. Warga Desa Gedangan, Kecamatan Maduran, dan Keduyung, Kecamatan Laren, juga bergotong royong memperkuat tangkis desa,” kata Fadeli.
 
Di Bojonegoro, banjir di perkotaan sudah turun. Namun, kondisi di Kecamatan Kanor dan Baureno masih parah. Akses Jalan Simbatan hingga Piyak, Kecamatan Kanor, Bojonegoro, tergenang air setinggi 60 cm sepanjang 2 kilometer. Gedung SMP Negeri Kanor terendam air. Warga Sumberwangi dan Simorejo, Bojonegoro, pun membuat tanggul di area persawahan untuk menyelamatkan tanamannya dari genangan.
 
Berdasarkan data BPBD Bojonegoro, kerugian sementara akibat banjir di kabupaten itu mencapai Rp 12,409 miliar. Banjir terjadi di tujuh kecamatan, menggenangi 4.212 hektar sawah, 573 hektar palawija, 1.824 rumah, 7 sekolah, dan 33.897 meter jalan poros desa. Sebanyak 187 kambing dan 408 sapi diungsikan.
 
Banjir nyaris memicu perselisihan warga. Warga Desa Sukoharjo, Kecamatan Kalitidu, Bojonegoro, menghendaki tanggul dijebol agar genangan air mengalir ke Kali Ganggang. Sebaliknya, warga Ngulanan, Kecamatan Dander, Bojonegoro, menolak. Bila tanggul dijebol, sawah mereka tergenang.
 
Kepala Desa Sukoharjo Sulistiawan menuturkan, warga akan membersihkan jerami di pintu air yang tersumbat. Warga menjebol tanggul di samping pintu air agar air lancar mengalir ke sungai dan sawah tidak terendam. Warga yang menjebol tanggul itu berasal dari beberapa desa yang sawahnya tergenang.
 
Di Tuban, banjir sebelumnya menggenangi Kecamatan Rengel, Soko, Plumpang, dan Widang. Namun, Sabtu, banjir sudah merambah Kecamatan Merakurak. Hujan deras dan angin kencang juga merobohkan pepohonan di Desa Bektiharjo, Kecamatan Semanding, Tuban.
 
Antrean pembeli BBM
 
Dari Kalimantan Tengah dilaporkan, jalan trans-Kalimantan yang sempat terendam banjir, Sabtu, sudah bisa dilalui kendaraan bermotor. Namun, terjadi antrean panjang pembeli bahan bakar minyak (BBM) di Kota Palangkaraya, Kalteng, sebagai dampak dari banjir itu masih terjadi.
 
Antrean terlihat di stasiun pengisian bahan bakar untuk umum (SPBU) Jalan Imam Bonjol, Palangkaraya, Sabtu. Sekitar pukul 12.00, antrean mencapai sekitar 1 kilometer.
 
Antrean panjang juga tampak di SPBU Jalan G Obos. Pengawas SPBU Jalan G Obos, Abdul Hamid, menjelaskan, pasokan BBM ke Palangkaraya terhambat karena jalan trans-Kalimantan terendam. ”Namun, kondisinya sudah normal lagi,” katanya.
 
Di Kalimantan Selatan, meski banjir belum terjadi, BPBD di setiap kabupaten tetap diminta siaga. Curah hujan di provinsi itu diperkirakan bertambah sepanjang Januari dan Februari.
 
Syahrudin, Kepala Subbidang Pencegahan BPBD Kalsel, Sabtu, mengatakan, semua daerah sudah diminta bersiaga, menghadapi situasi tanggap darurat. ”Hari Sabtu ini dilaporkan, ada banjir di Kabupaten Barito Utara, Kalteng. Di Kalsel, bencana yang terjadi belum signifikan,” ujarnya.
 
Murjani, Kepala Seksi Penanggulangan BPBD Kabupaten Banjar, mengatakan, daerah yang dilanda banjir meliputi Kecamatan Pengaron, Mataraman, Astambul, dan Martapura. Ratusan rumah warga terendam air. (RIZ/ody/ACI/BAY/WER)


Post Date : 06 Januari 2013