|
PALU - Bencana banjir dan erosi besar saat ini melanda sejumlah desa di Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah (Sulteng). Sedikitnya, lima desa di Kecamatan Biromaru dan Kulawi tergenang banjir dan ribuan tanaman cokelat penduduk yang sedang berbuah lebat hancur dilanda erosi. Curah hujan yang sangat tinggi dalam beberapa hari terakhir mengakibatkan sungai-sungai di sekitarnya meluap hebat. Alhasil, kebun-kebun penduduk yang dalam usia produktif rusak bahkan banyak pohon yang hanyut. Bencana banjir yang mencapai puncaknya pada Minggu (9/5), juga menghanyutkan beberapa rumah. Sekitar 50 KK penduduk dilaporkan mengungsi karena rumahnya tergenang banjir yang cukup parah. Berdasarkan pemantauan Pembaruan, banjir terparah terjadi di Desa Simoro, Pakuli, Omu, dan Tuwa, Kecamatan Biromaru serta Desa Salua dan Sadaunta, Kecamatan Kulawi, Kabupaten Donggala. Di desa-desa ini, ribuan tanaman cokelat penduduk yang sedang berbuah lebat, hanyut dihantam erosi dan puluhan rumah penduduk tergenang banjir hingga setinggi setengah meter. Masna (35), seorang penduduk Desa Simoro mengatakan kepada Pembaruan Senin pagi, banjir melanda desanya sejak Minggu siang disebabkan Sungai Miu (sungai besar yang berhulu dari hutan Taman Nasional Lore Lindu-TNLL) meluap hebat. Sungai tersebut katanya, tidak hanya menghayutkan kebun-kebun cokelat tapi juga turut membawa kayu-kayu bantalan berukuran besar dari dalam hutan. "Kayu-kayu bantalan itu hanyut dari kawasan hutan TNLL yang berada di atas kebun-kebun kami," ujar Masna. Selain itu, beberapa ruas jembatan yang menghubungkan desa-desa tersebut ke Kota Palu, juga terancam putus. Demikian juga jaringan jalan di desa-desa itu, tergenang banjir. (128) Post Date : 10 Mei 2004 |