Banjir Kiriman Melanda Kota Medan, 1.500 Rumah Warga Terendam

Sumber:Kompas - 28 September 2004
Kategori:Banjir di Luar Jakarta
Medan, Kompas - Sedikitnya 1.500 rumah warga yang berada di Daerah Aliran Sungai Babura, Deli, dan Bederah di Kecamatan Medan Maimoon, Medan Sunggal, dan Medan Selayang, terendam banjir sejak hari Minggu.

Meskipun ketinggian air berangsur surut dari semula antara 50-100 sentimeter menjadi kurang dari 50 sentimeter, kekhawatiran terjadi banjir susulan masih menghantui warga.

"Banjir di sini selalu terjadi akibat hujan yang berkepanjangan di wilayah pegunungan di Kabupaten Karo. Kami sering tidak tahu kalau terjadi hujan. Terkadang hujan sedikit saja Medan sudah banjir," kata D Sitorus, warga Lingkungan IX, Kelurahan Padang Bulan Selayang I, Medan Selayang, Senin (27/9).

Kawasan Sungai Bederah, Deli, dan Babura sering meluap akibat tidak mampu menampung curah hujan yang tinggi di hulu sungai. Dampaknya, permukiman yang berada di sekitar aliran sungai terendam banjir.

Banjir juga melanda kawasan Medan Selayang, kawasan Kota Medan yang masih memiliki areal persawahan. Ketiadaan saluran air yang memadai di kawasan itu menyebabkan banjir merendam sawah sampai ke badan jalan dengan ketinggian sekitar 60 sentimeter.

Mengungsi

Warga korban banjir saat ini masih mengungsi ke kawasan yang lebih aman di sekitar permukiman mereka. Misalnya, warga yang tinggal di wilayah Kelurahan Sei Mati, Kecamatan Medan Maimoon, mengungsi ke balai desa yang berada di tepi Jalan Brigjen Katamso.

Nurdin, warga Kelurahan Sei Mati, mengatakan, air mulai masuk ke permukiman yang berada di bantaran Sungai Deli itu sekitar pukul 02.00 hari Minggu. Ketinggian air terus meninggi sampai pukul 05.00. Demikian juga yang terjadi di Kelurahan Aur dan Hamdan yang bersebelahan dengan DAS Deli.

Kekhawatiran terhadap banjir susulan juga menghantui warga Lingkungan IX, Kelurahan Tanjung Rejo, Kecamatan Medan Sunggal. Meski hanya memiliki Sungai Kuala Batuan, yang merupakan anak Sungai Babura, warga Tanjung Rejo juga bersiap-siap menghadapi kemungkinan banjir susulan.

"Kalau Selayang banjir, kami juga pasti terkena banjir. Karena, air yang lewat Sungai Kuala Batuan ini juga berasal dari Selayang sana," kata Husni, warga Lingkungan IX.

Kepala Bagian Analisa Badan Meteorologi dan Geofisika Stasiun Polonia Medan Firman mengatakan, saat ini Kota Medan merupakan daerah rawan banjir karena berada di hilir beberapa sungai yang selama ini memiliki curah hujan tinggi di hulunya.

"Curah hujan sudah melebihi 50 milimeter per hari itu di atas normal. Warga Medan seharusnya siaga terhadap banjir kiriman yang bisa datang kapan saja," kata Firman.

Tidak melaut

Akibat naiknya permukaan air di Sungai Deli, sedikitnya 200 nelayan di Kelurahan Pekan Labuhan dan Belawan Bahari, Kecamatan Medan Belawan, tidak bisa melaut. Pasalnya, perahu nelayan tidak dapat melintas di bawah jembatan yang ada di Jalan Yos Sudarso, Medan, karena permukaan airnya tinggi.

"Tidak mungkin dipaksa karena boat tetap tak akan lewat. Terpaksalah tidak melaut, menunggu air di bawah jembatan surut," kata Sofyan, nelayan di Kelurahan Pekan Labuhan. (HAM)

Post Date : 28 September 2004