Banjir Kiriman Segera Datang Lagi

Sumber:Media Indonesia - 17 Februari 2010
Kategori:Banjir di Jakarta

BANJIR yang melanda kawasan Jakarta Timur, Sabtu (13/2) lalu, bukanlah ancaman terakhir. Beberapa hari ke depan, Ibu Kota dan sekitarnya masih berpeluang mengalami banjir.

Kepala Bagian Informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Endro Santoso mengatakan itu kemarin saat jumpa pers bersama dengan Kementerian Pekerjaan Umum, Pemprov DKI Jakarta, Pemprov Jabar, Kemenkominfo, serta Kemenkes.

Endro mengingatkan potensi banjir cukup besar karena musim hujan masih terjadi di Bogor dan Cianjur yang merupakan pengirim limpahan air terbesar ke Jakarta.

"Banjir besar di Jakarta akan terjadi bila hujan deras turun secara simultan antara daerah hulu dan tengah. Kondisi tersebut mungkin saja terjadi karena hujan deras masih mungkin terjadi di daerah hulu Bogor dan Cianjur hingga April mendatang, demikian juga di wilayah Jakarta," tukasnya.

Dampak banjir yang terjadi di Jakarta akhir pekan lalu membuat sekitar 1.700 orang harus mengungsi. Selain itu, sekitar 312 warga menderita penyakit kulit, saluran pernapasan, mag, pegal linu, serta diare.

Korban banjir yang paling banyak terserang penyakit adalah warga Bidara Cina, Jaktim.

Kepala Seksi Pengendalian Masalah Kesehatan Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur Domdom Karolina Nadeak mengungkapkan penyakit saluran pernapasan menyerang karena lingkungan kurang bersih.

Seluruh biaya pengobatan korban banjir akan ditanggung oleh Pemprov DKI.

"Asalkan benar-benar korban banjir, kami menjamin pengobatannya hingga sembuh. Meski banjir telah surut, bukan berarti masalah yang dihadapi para korban juga selesai," jelas Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Dien Emmawati.

Menurut data Dinkes DKI, saat ini korban banjir yang mengalami gangguan kesehatan mencapai 507 orang. Mereka berasal dari wilayah Jakarta Timur (312 orang) dan Jakarta Selatan (195 orang).

Dia menuturkan, khusus untuk korban banjir, jika diperlukan rujukan ke rumah sakit maka biayanya tetap ditanggung Pemprov DKI. Namun surat pengantar harus dari posko banjir. Ancamam penyakit Terkait dengan ancaman penyakit pascabanjir, Domdom Karolina mengingatkan supaya warga melaksanakan pola hidup bersih, seperti mencuci tangan sebelum makan dan mencuci kaki sebelum masuk rumah.

Jika melewati genangan air, seseorang harus memakai sepatu bot. "Khawatir nanti terserang penyakit kencing tikus," jelasnya.

Kencing tikus sangat bahaya bahkan dapat merenggut korban jiwa. Setiap volume air meluap maka otomatis tikus terendam dalam lubangnya dan kencingnya menyatu dengan genangan.

Untuk mencegah jumlah penderita penyakit pascabanjir bertambah, Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur melakukan berbagai tindakan. Salah satunya dengan memberikan pembersih lantai cair antibakteri dalam upaya mencegah diare.

Terkait dengan banjir di Jakarta yang diakibatkan oleh sampah menutupi pintu-pintu air, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Cisadane dan Ciliwung Kementerian Pekerjaan Umum Pitoyo Subandrio mengatakan kesadaran masyarakat untuk membuang sampah pada tempat yang disediakan masih sangat rendah.

"Peraturan daerah tentang membuang sampah sudah dibuat, tetapi kepatuhan masyarakat masih kurang. Penegakan peraturan masih kurang tegas," katanya. Heru Prihmantoro



Post Date : 17 Februari 2010