Banjir Kuasai Ibu Kota

Sumber:Kompas - 03 Februari 2007
Kategori:Banjir di Jakarta
Jakarta, Kompas - Hujan lebat yang terus mengguyur Jakarta dan sekitarnya, Jumat (2/2), menyebabkan banjir semakin meluas dan menggenangi 40 persen wilayah Ibu Kota. Seluruh aktivitas di kawasan yang tergenang lumpuh. Jaringan telepon dan internet terganggu. Listrik di sejumlah kawasan yang terendam juga padam. Tidak ada korban jiwa akibat banjir.

Jakarta tak berdaya. Puluhan ribu warga di Jakarta dan daerah sekitarnya terpaksa mengungsi di posko-posko terdekat. Sebagian lainnya hingga Jumat malam masih terjebak di dalam rumah yang sekelilingnya digenangi air hingga 3 meter. Mereka tidak bisa keluar untuk menyelamatkan diri karena perahu tim penolong tidak kunjung datang.

Di dalam kota, kemacetan terjadi di banyak lokasi, termasuk di Jalan Tol Dalam Kota. Genangan-genangan air di jalan hingga semeter lebih juga menyebabkan sejumlah akses dari daerah sekitar pun terganggu.

Menurut pengamatan, akses melalui Jalan Tol Serpong-Bintaro terganggu genangan sekitar 60 sentimeter di daerah Jombang, dan pendudukan jalan oleh sejumlah orang.

Sebagian kendaraan lalu berputar kembali ke arah Serpong dan memilih menuju Jakarta melalui Jalan Tol Tangerang-Tomang. Namun, hanya pada siang hari ruas itu nyaman dilewati. Selebihnya macet karena kendaraan yang melintas dihadang genangan air di sekitar depan Rumah Sakit Graha Medika.

Ruas jalan tol lain, seperti di kawasan Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur, pun macet total selama beberapa jam. Jakarta lumpuh.

Ketakberdayaan warga Ibu Kota akibat banjir semakin bertambah karena jaringan internet serta telepon kabel dan seluler pun terganggu hingga Jumat malam. Penderitaan lebih perih lagi dialami warga yang daerahnya terendam. Mereka pun harus hidup dalam gelap pada malam hari.

Kondisi serupa terjadi di sebagian wilayah daerah-daerah penyangga Ibu Kota, yakni Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, Kota Depok, Kota Bekasi, dan Kabupaten Bekasi.

Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso menyatakan, sebagian wilayah Jakarta Barat di sekitar Kali Angke berstatus siaga satu karena tinggi air 3,75 meter dari ambang batas 3 meter. Wilayah lain berstatus siaga dua dan tiga.

Di tepi Kali Krukut, banjir sudah mencapai dagu orang dewasa. Sementara itu, di kawasan yang lebih rendah, banjir sudah melampaui loteng rumah.

Karena tidak mengira banjir akan membesar, ratusan anggota masyarakat memilih tinggal di loteng lantai dua rumah. Namun, pada pagi hari mereka justru terjebak di dalam kepungan air.

Ratusan orang yang kedinginan dan basah karena banjir diungsikan ke rumah susun Karet. Posko kesehatan dan dapur umum disediakan di kawasan itu, tetapi baru dapat menyuplai sarapan. Makan siang dan malam masih menunggu pasokan logistik dari kecamatan.

Kartinah, warga RW 05, Petamburan, mengatakan, ia dan keluarganya mengungsi ke SD Petamburan sejak subuh ketika air yang mengalir deras sudah setinggi lutut. Keputusan itu tepat karena pada siang hari air sudah melewati atap rumah.

Sementara itu, luapan Kali Cideng ke kawasan Jati Baru menciptakan banjir setinggi lutut dengan aliran yang sangat deras. Kantor-kantor pemerintah dan stasiun kereta api di dekatnya terendam air sehingga ditinggalkan oleh para pegawai yang bekerja di kawasan tersebut.

Kemacetan akibat banjir juga terjadi di daerah Cipinang, Jakarta Timur. Di Jalan DI Panjaitan, sepeda motor yang tidak dapat melewati jalan itu berbalik arah dan naik ke jalan tol yang lebih tinggi. Polisi lalu lintas tidak dapat mencegah mereka karena jalan biasa memang sudah tidak dapat dilalui.

Banjir kanal jebol

Hujan deras juga menyebabkan tanggul jebol di Banjir Kanal Barat (BKB) persis di aliran Kali Sunter. Air meluber langsung ke perkantoran dan perumahan warga. Tanggul BKB jebol Jumat dini hari, sementara Kali Sunter baru Jumat siang. Perbaikan tanggul tidak dapat langsung dilakukan karena derasnya aliran tidak memungkinkan untuk mendekati tanggul, kata Mamat, petugas Pengembangan Sumber Daya Air DKI Jakarta.

Akibat tanggul jebol, kawasan Jatibaru-Tanah Abang dan Petamburan tergenang air hingga setinggi 2 meter. Evakuasi warga di Petamburan mengalami kesulitan karena banyak permukiman terletak di antara gang sempit, bahkan tidak muat untuk dilewati perahu karet.

Banjir juga membuat sebagian jalur kereta api lumpuh. Lintasan kereta api yang menuju Stasiun Tanah Abang tidak berfungsi karena jalur rel di sekitar stasiun itu digenangi air luapan Sungai Ciliwung sekitar 50 sentimeter.

Adapun Jalan Kampung Melayu Besar di Jakarta Timur tidak bisa dilewati kendaraan, tetapi warga menyewakan gerobak untuk mengangkut pengendara dan kendaraan roda dua.

Sebagian besar Jakarta Utara, mulai dari Marunda, Rorotan, Koja, Kelapa Gading, hingga ke barat, yakni Sunter, Tanjung Priok, Pademangan, Angke, Pluit, dan Kapuk pun terendam banjir. Tinggi genangan bervariasi, 30 sentimeter hingga 1 meter.(mul/cal/nel/eca/ong/ ray/fro/irn/ED/IR/NIC)



Post Date : 03 Februari 2007