Banjir Lagi

Sumber:Republika - 20 Januari 2005
Kategori:Banjir di Jakarta
JAKARTA --Akibat banjir, motor pun masuk jalan tol dan Menakertrans naik ojek. Jakarta banjir lagi. Hujan deras sejak Selasa (18/1) malam hingga Rabu (19/1) pagi menyebabkan sejumlah wilayah yang biasa dilanda banjir di lima wilayah di Jakarta kembali tergenang air. Banjir dengan rata-rata ketinggian 1-2 meter itu tidak hanya memacetkan arus lalu lintas di sejumlah ruas jalan, tapi juga memaksa warga mengungsi. Arus pengungsi dan evakuasi warga banyak terjadi di sejumlah kawasan.

Setidaknya, evakuasi dan pengungsian terlihat di Kelurahan Bidaracina, Jakarta Timur, yang sedikitnya ada 3.000-an pengungsi. Di Kampung Melayu, ada 9.000-an pengungsi, Jatinegara Barat ada 5.000-an, Pengadegan, Jakarta Selatan, ada sekitar seribuan, dan Manggarai ada ratusan warga yang mengungsi.

Lurah Jatinegara Barat, Lutfi, mengatakan evakuasi harus dilakukan mengingat tingginya arus air yang masuk ke rumah-rumah warga. Seorang warga Jatingara Barat, Mahmud, menyatakan rumahnya terendam air yang tingginya sepinggang orang dewasa.

Di kawasan Kampung Melayu, sejak Rabu dini hari, sejumlah warga yang rumahnya terkena banjir telah mengungsi di beberapa tempat. Ada yang tinggal di halaman sekolah Santa Maria, SDN 01 Kampung Melayu, pelataran RS Hermina serta di Kantor Kelurahan Kampung Melayu. Hampir setiap tahun di daerah tersebut terjadi banjir, karena permukiman yang tak jauh dari bantaran Kali Ciliwung. Kemarin, ketinggian air di sana mencapai 50 cm hingga satu meter.

Khusus di Jakarta Timur, hujan menyebabkan 28 kelurahan yang tersebar di 10 kecamatan terendam air setinggi satu meter. Wakil Wali Kota Jakarta Timur, Darwin Dachlan, memperkirakan ada sekitar 17 ribu jiwa yang saat ini mengungsi. Di Cempaka Putih, ketinggian air 50 cm memaksa pengguna motor harus masuk jalan tol Sunter-Cawang.

Di tepi sungai di Jl Gatot Subroto, Jakarta Selatan, warga telah membuat sejumlah tenda darurat di tepi jembatan jalan itu. Akibat genangan air di Jl Gatot Subroto dan MT Haryono, arus lalu lintas dari Cawang ke Grogol dan sebaliknya macet total. Begitupun yang terjadi di Jl Tendean, Jakarta Selatan, air setinggi 50 cm menyebabkan kemacetan dari Mampang ke Blok M dan sebaliknya. Menaker Fahmi Idris harus meninggalkan Volvo-nya untuk kemudian menumpang ojek dari rumahnya ke kantor Wapres. ''Saya bayar Rp 50 ribu,'' kata Fahmi yang tinggal di Warung Buncit, Jakarta Selatan.

Gubernur DKI Jakarta, Sutiyoso, mengatakan kemungkinan halaman Istana Presiden akan digenangi air. Tentu, kata dia, jika ketinggian air di Pintu Air Manggarai mencapai 10 meter, sehingga Pintu Air Manggarai dibuka. Ketinggian air di pintu air ini normalnya 7,50 meter. ''Saya kira, Presiden akan mengerti langkah pembukaan Pintu Air Manggarai itu,'' kata Sutiyoso. Pintu air lainnya yang kritis adalah Cipinang Hulu, yang mencapai 160 cm (normalnya 100 cm). Juga, Sunter Hulu setinggi 160 cm (normal 100 cm), Karet yang setinggi 620 cm (normal 450 cm). Krukut Hulu yang mencapai 201 cm (normal 100 cm) dan Angke Hulu yang 220 cm (normal 100 cm).

Di Kalibata, Kelurahan Duren Tiga, Kecamatan Pancoran, ketinggian air mencapai empat meter. Menurut Emir, warga setempat, banjir yang terjadi di wilayah ini disebabkan oleh luapan air Kali Ciliwung dan curah hujan yang cukup tinggi. Ia mengatakan air di Kali Ciliwung mulai naik sejak pukul 23.00 WIB Selasa (18/1).

Sampai Rabu pukul 11.00 WIB, warga masih berada di atap-atap rumah. Sebagian lainnya berusaha menyelamatkan diri dan memindahkan barang-barangnya dengan menggunakan bak plastik atau ban dalam mobil.

Mereka yang Mengungsi...
Bidaracina (Jakarta Timur) 3.000-an pengungsi
Kampung Melayu (Jakarta Timur) 9.000-an pengungsi
Jatinegara Barat (Jakarta Timur) 5.000-an pengungsi
Pengadegan (Jakarta Selatan) 1.000-an pengungsi
Manggarai (Jakarta Selatan) Ratusan pengungsi

(c25/c02/28 )

Post Date : 20 Januari 2005