Banjir Makin Meluas

Sumber:Jurnal Nasional - 16 Juli 2012
Kategori:Banjir di Luar Jakarta
Banjir yang melanda di kawasan kaya batu bara di Provinsi Kalimantan Selatan belum menunjukkan tanda-tanda mereda. Bahkan banjir menunjukkan gejala makin meluas ke beberapa wilayah yang tadinya tak terendam air.
 
Setelah kawasan Satui Kecamatan Satui diterjang luapan air sedalam satu meter, banjir meluas di Kecamatan Kusan Hulu. Banjir juga melanda kawasan Asam-Asam di Kabupaten Tanah Laut.
 
Badan Penanggulangan Bencana Nasional melaporkan, sebanyak 3.816 Kepala Keluarga atau 14.091 jiwa di Satui, Kabupaten Tanah Bumbu terkena dampak banjir itu. Sebanyak 171 Kepala Keluarga atau 629 jiwa terpaksa mengungsi karena kediaman mereka tak lagi bisa dihuni.
 
Bahkan Camat Satui Eryanto Roes melaporkan pada wartawan, satu unit rumah penduduk yang ada di daerah itu masuk lubang pertambangan batu bara, karena ikut tersapu banjir. "Untungnya seluruh penghuni rumah selamat," ucap Eryanto.
 
Sementara banjir di Kecamatan Kusan Hulu, genangan air yang terjadi sejak Kamis (12/7) hingga Minggu (15/7) telah merendam delapan desa di wilayah tersebut. Kondisi ini telah memaksa 25 keluarga pergi mengungsi.
 
Delapan desa yang terendam banjir tersebut meliputi Desa Mangkalapi, Tibarau Panjang, Tapus, Pacakan, Anjir Baru, Sungai Rukam, Manuntung, dan Desa Lasung di Kecamatan Kusan Hulu di Kabupaten Tanah Bumbu.
 
Sedangkan di Asam-Asam dan Desa Simpang Empat Sungai Baru Kabupaten Tanah Laut, ketinggian air mencapai satu hingga 1,5 meter, banjir merendam rumah yang dihuni 1.229 jiwa.
 
Kepala Pusat Data dan Humas BPBN Sutopo Purwo Nugroho, kepada Jurnal Nasional mengatakan selain faktor curah hujan yang memang berintensitas tinggi, banjir tersebut disebabkan adanya kerusakan daerah aliran sungai.
 
Maraknya penambangan batu bara dan mineral lain,serta pembangunan perkebunan kelapa sawit di provinsi tersebut ikut berkontribusi makin rentannya daerah di Kalimantan Selatan terhadap bencana banjir. "Erosi telah menyebabkan sungai menjadi dangkal hingga tak lagi sanggup menampung luapan air hujan," ujar Sutopo.
 
Sutopo menambahkan, selama 1998 hingga 2011 telah terjadi 288 bencana di Kalimantan Selatan, dan 61 persen diantaranya banjir. "Tren bencana terus meningkat tiap tahun di provinsi ini," ucapnya.


Post Date : 16 Juli 2012