Banjir Makin Parah, di Pemulutan 1.575 Rumah Terendam

Sumber:Kompas - 25 Januari 2005
Kategori:Banjir di Luar Jakarta
Palembang, Kompas - Banjir yang melanda Kecamatan Pemulutan, Kabupaten Ogan Ilir, dan Kota Palembang, Sumatera Selatan, semakin parah.

Di Palembang, tinggi muka air naik mencapai 1,1 meter, sedangkan di Pemulutan permukaan air naik sampai 3,5 meter dan mengisolasi jalan darat ke 15 desa dari 28 desa di kecamatan itu.

Menurut Camat Pemulutan Rosidi, Senin (24/1), seluruh desa di kecamatan itu sudah tergenang air. Empat desa di antaranya, yaitu Desa Pematang Bangsal, Sungai Lebung, Naikan Tembakang, dan Maju Jaya, mengalami kerusakan parah karena dilanda banjir disertai air yang deras.

Berdasarkan data di posko banjir Kecamatan Pemulutan terdapat 1.575 rumah yang terendam air, namun tidak ada seorang pun warga yang mau mengungsi. Jumlah rumah yang terendam di Kecamatan Pemulutan itu menjadikan jumlah rumah yang terendam akibat banjir di Ogan Ilir menjadi 3.115 unit.

Menurut pemantauan Kompas, desa-desa yang jalan daratnya terisolasi akibat banjir sudah berubah menjadi seperti danau sangat luas. Rumah- rumah panggung yang lantainya sekitar dua meter dari tanah, sudah mulai dimasuki air. Banyak warga mulai membuat dipan yang lebih tinggi lagi untuk meletakkan tempat tidur agar tidak basah.

Lahan sawah pasang surut sudah berubah menjadi sungai dan dapat dilewati perahu bermotor atau speed-boat.

Hanya untuk tiga hari

Menurut Yanto, Kepala Desa Pematang Bangsal, isolasi jalan darat itu sangat menyulitkan warga dalam memenuhi kebutuhan dasar mereka sehari-hari. Warga umumnya hanya memiliki cadangan beras harian yang diperkirakan hanya cukup untuk bertahan sampai tiga hari mendatang. Karena itu, masyarakat kini sangat membutuhkan pasokan bahan makanan dari luar.

Kegiatan ekonomi di Pemulutan juga nyaris lumpuh, karena hampir semua kepala keluarga memilih tinggal di rumah untuk menunggui ternak dan harta mereka lainnya. Satu-satunya kegiatan yang dapat dilakukan oleh penduduk hanya mencari ikan.

Menanggapi keluhan mengenai belum adanya bantuan, Bupati Ogan Ilir Indra Rusdi, mengatakan, pemerintah sudah menyiapkan bantuan awal sebanyak empat ton beras dan 100 kardus mi instan. Bantuan itu baru akan disebarkan ke penduduk mulai Senin sore, melalui para kepala desa yang berkumpul di kantor kecamatan.

Menurut Indra, pemerintah juga sudah menyiapkan empat perahu karet yang dapat digunakan sewaktu-waktu untuk mengevakuasi penduduk. Tempat pengungsian juga sudah disiapkan, dan tenda sudah siap dibangun sesuai dengan kebutuhan. Semua persiapan itu disiagakan untuk mengantisipasi kemungkinan pasang laut tertinggi pada 26 Januari mendatang.

Di Palembang

Sementara itu, genangan air di kawasan tepi Sungai Musi di Palembang semakin tinggi, meskipun empat hari terakhir tak ada hujan. Di kawasan Gandus air sudah mulai menggenangi jalan masuk, meski topografinya lebih tinggi dibandingkan dengan perumahan di sekitarnya.

Peningkatan tinggi air banjir juga terjadi di permukiman Bukit Baru. Menurut Sarbini, penduduk Bukit Baru II, genangan di kawasan yang rendah mencapai pinggang orang dewasa.

Banjir itu juga membuat usaha penggergajian dan mebel kayu milik Sarbini terpaksa dihentikan, karena sebagian tempat kerjanya terendam air. Para pekerjanya juga enggan masuk kerja, karena kawasan itu terendam air. (ECA)

Post Date : 25 Januari 2005