Banjir Masih Ancam Jakarta

Sumber:Koran Tempo - 05 Desember 2007
Kategori:Banjir di Jakarta
JAKARTA -- Kepala Subbidang Informasi Meteorologi Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) Kukuh Rubianto menyatakan kawasan hulu Sungai Ciliwung di sekitar Bogor masih akan diguyur hujan lebat sampai sepekan mendatang. Hujan dengan intensitas ringan hingga sedang itu diperkirakan juga akan terjadi secara merata di hampir seluruh wilayah Ibu Kota. "Hujan akan lebih banyak turun pada sore hingga malam."

Melalui situs resminya, BMG juga mengingatkan, beberapa kawasan di Jakarta diperkirakan akan kembali mengalami banjir akibat tingginya curah hujan di awal Desember ini. Kawasan yang terancam digenangi air antara lain Cakung, Cipayung, Ciracas, Duren Sawit, Kramat Jati, Makassar, dan Pasar Rebo.

Peringatan BMG itu sebagian sudah terlihat wujudnya ketika hujan lebat mengguyur Jakarta dan sekitarnya dari Senin malam lalu hingga menjelang pagi kemarin. Di Kelurahan Cawang, Kramat Jati, Jakarta Timur, genangan air yang merendam ratusan rumah di RW 1 dan 2 belum juga surut hingga siang hari. "Tingginya sedada orang dewasa," ujar Hari, penduduk setempat.

Menurut Hari, air mulai menggenang tak lama setelah hujan turun pada Senin menjelang magrib, dan mencapai puncaknya sekitar pukul 21.00 WIB. Warga yang hendak pergi bekerja atau berangkat ke sekolah terpaksa menyewa jasa rakit penyeberangan darurat yang terbuat dari gabus. Setiap orang dikenai tarif Rp 1.000-2.000 untuk sekali menyeberang. Adapun sepeda motor dikenai ongkos Rp 15-25 ribu, bergantung pada jarak tempuh.

Hasil pantauan Tempo di pintu air Manggarai menunjukkan, hingga pukul 13.00 WIB kemarin, ketinggian air Ciliwung sudah berada pada batas normal 750 sentimeter. Adapun di pos pemantauan Depok, ketinggian air masih berada di ketinggian 140 sentimeter, jauh di atas ambang normal 80 sentimeter. "Bogor masih hujan," ujar Dion, yang bertugas di pintu air Manggarai. Di Bogor kemarin hujan turun selama 12 jam.

Kukuh menjelaskan hujan yang menyiram Jakarta dan sekitarnya kemarin cukup lebat, dengan intensitas rata-rata 100 milimeter. Bahkan, kata dia, curah hujan di beberapa kawasan jauh lebih tinggi. Di Tangerang, misalnya, curahnya mencapai 230 milimeter, Cengkareng 153 milimeter, dan Kedoya di Jakarta Barat hingga 147 milimeter.

Akibatnya, beberapa wilayah di kawasan ini mengalami genangan hingga satu meter, seperti tampak di Jalan Rawa Buaya, Cengkareng. "Di sini memang langganan, hujan sebentar saja sudah banjir," ujar Siswoyo, warga Jalan H Nimin, Rawa Buaya.

Selain Rawa Buaya, daerah yang masih tergenang hingga 50 sentimeter pada siang hari antara lain Duri Kepa, Jalan Patra, Kapuk, dan Kedaung di Cengkareng. Tak ada angkutan umum atau kendaraan pribadi yang berani melintas.

Kondisi yang juga parah di alami ruas tol Sedyatmo menuju Bandar Udara Soekarno-Hatta di Cengkareng. Selain karena hujan, genangan di kawasan ini diperparah oleh adanya air pasang dari laut Teluk Jakarta, yang terjadi beberapa hari terakhir. Arus kendaraan mulai tersendat di pintu keluar Kamal I. Kemacetan pada siang hari bahkan menjadi amat parah dan mencapai beberapa kilometer hingga kawasan Pluit. TIM TEMPO



Post Date : 05 Desember 2007