Banjir Melanda Sebagian Jakarta, Curah Hujan Diperkirakan Akan Tinggi Mulai Malam hingga Dini Hari

Sumber:Suara Pembaruan - 17 Januari 2005
Kategori:Banjir di Jakarta
JAKARTA - Hujan deras yang mengguyur Jakarta dan sekitarnya semalam membuat warga Jakarta bersiap-siap menghadapi banjir, Senin (17/1). Di beberapa titik rawan banjir, air bahkan sudah mulai enggenangi pemukiman warga.

Di daerah Bukit Duri, misalnya. Di kawasan ini, dua RT, masing-masing RT 11 dan RT 15, RW 10 telah tergenang air setinggi 60 cm.

"Ketinggian air itu kami pantau sampai pukul 09.00 WIB pagi ini. Jumlah warga yang menjadi korban banjir di dua RT itu ada 453 orang," tutur Asep Subahan, Wakil Lurah Bukit Duri kepada Pembaruan, Senin (17/1).

Di beberapa titik rawan lain, air belum tampak menggenang. Namun, tetap saja pihak kelurahan di tiap-tiap daerah mulai berjaga-jaga, mengantisipasi banjir dengan membangun posko-posko banjir di kelurahan masing-masing.

Di kelurahan Pejaten Timur, Kebon Baru dan Pesanggrahan, pihak kelurahan setempat sudah menyiapkan beberapa tenda dan peralatan standar untuk menampung warga yang terkena banjir.

Menurut Lurah Kebon Baru, H Salim Sitem, kawasan yang dipimpinnya belum menampakkan indikasi akan adanya banjir. Namun, karena Kebon Baru setiap tahunnya menjadi langganan tetap dihampiri luapan air dari Kali Ciliwung, pihaknya pun terus berjaga-jaga.

"Semalam saya meninjau ke Pencatat Ketinggian Air Ciliwung di Depok. Tingginya masih 115 cm. Dari pengalaman sebelumnya, jika air masih di bawah 150 cm, kawasan kami masih aman. Tapi jika air sudah setinggi 2 meter, kami harus bersiap-siap. Biasanya, enam jam setelah itu, banjir akan datang," tutur Salim Sitem saat dihubungi Pembaruan, Senin.

Di kelurahan Kebon Baru, sudah ada lima RW yang memiliki tanggul dan genset sehingga mereka bisa mengelak dari bahaya banjir. Jika banjir datang dan mulai menggenangi kediaman warga di lima RW tersebut, mereka akan menggunakan genset untuk menyedot air kembali ke kali.

Sementara, titik paling rawan banjir di kelurahan Kebon Baru terdapat di RT 8, 9 dan 10, RW 10. Di sini, belum dibangun tanggul dan warga setempat juga tidak memiliki genset. Jika banjir datang, mereka pun terpaksa pasrah dan menerima nasib yang ada.

"Minimal, air yang menggenang itu mencapai 50 cm. Namun, karena warga di sini sudah terbiasa, jadi mereka tenang-tenang saja meski saya sudah umumkan untuk segera mengantisipasi banjir. Paling-paling mereka segera mengangkut barang-barang ke lantai atas. Mereka baru panik saat terjadi banjir besar-besaran, seperti yang terjadi pada 2002. Rumah-rumah warga terendam hingga 2 m dan enggak kelihatan lagi atapnya," lanjut Salim.

Untuk menghadapi bahaya banjir langganan ini, Salim dan aparatnya sudah menyiapkan dua buah tenda yang akan didirikan di halaman kelurahan Kebon Baru. Rencananya, tenda-tenda itu akan digunakan sebagai posko dan dapur umum bagi mereka yang menjadi korban banjir. Selain itu, lumbung pangan berisi bahan makanan pokok juga telah tersedia, sehingga warga tidak akan kesulitan makan saat banjir menyerang.

Waspada

Warga Jakarta yang wilayahnya sering dilanda banjir, sebaiknya waspada mengingat curah hujan diperkirakan akan tinggi mulai malam hingga dini hari, dalam minggu ini. "Kami minta warga Jakarta yang wilayahnya rawan banjir untuk waspada dan mengantisipasi musim penghujan. Soalnya dalam minggu ini, curah hujan diperkirakan tinggi mulai malam hingga menjelang dini hari," kata Kepala Dinas Tramtib dan Linmas DKI, Soebagio, kepada Pembaruan, di Jakarta, Senin.

Menurut dia, antisipasi tersebut perlu dilakukan karena beberapa tempat di seluruh wilayah DKI sudah tergenang air bahkan banjir karena diguyur hujan sepanjang Minggu (16/1) malam hingga Senin dinihari.

Dari data yang masuk ke Dinas Tramtib dan Linmas DKI, akibat hujan sepanjang Minggu malam hingga Senin dini hari, membuat genangan air di beberapa tempat di Jakarta mencapai ketingian lima sampai 15 Cm.

Di wilayah Jakarta Pusat (Jakpus), daerah yang tergenang air antara lain, Cempaka Putih dengan ketinggian sekitar lima Cm. Hingga pagi ini, air tersebut sudah surut.

Sementara di wilayah Jakarta Timur (Jaktim), beberapa wilayah yang tergenang air antara lain Rawa Sari, Pulo Gadung, Cipinang, dan Cipayung.

"Kalau di Rawa Sari, air sudah surut pagi ini. Tapi di Pulo Gadung, Cipinang, dan Cipayung, genangan air di jalan masih setinggi 10 centimeter hingga pagi ini," ujar Soebagio. Sedangkan di Kelapa Gading, Jakarta Utara (Jakut) dan Kembangan Joglo, Jakarta Barat (Jakbar), genangan air bisa mencapai ketinggian 15 Cm. Namun sampai pagi ini, genangan air tersebut sudah surut.

Dia menambahkan, di pintu air Cipinang dan Krukut, ketinggian air sempat melewati batas normal. Begitu pula dengan pantauan ketinggian air laut yang cukup tinggi. Untuk itu, warga Jakarta diharapkan waspada, mengingat curah hujan baru deras begitu malam hari. "Jangan sampai masyarakat lengah hingga tidak waspada dengan hujan di malam hari," kata Soebagio. (ID/J-9)

Post Date : 17 Januari 2005