Banjir Melanda Sumut, Ratusan Rumah Terendam

Sumber:Kompas - 17 September 2004
Kategori:Banjir di Luar Jakarta
Curah Hujan Melebihi 50 Mm per Hari

Medan, Kompas - Sedikitnya 300 rumah terendam banjir di Kota Medan dan Binjai, Provinsi Sumatera Utara, Kamis (16/9), ketika sungai di daerah itu meluap karena hujan yang berkepanjangan. Badan Meteorologi dan Geofisika Balai Wilayah I Medan menyatakan tujuh kabupaten/kota di pantai timur Sumatera Utara berstatus waspada banjir karena curah hujan yang melebihi 50 milimeter per hari.

Banjir di Kelurahan Setia di Kota Binjai, 22 kilometer sebelah barat Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut), mulai berlangsung sekitar pukul 01.00 dengan puncaknya sekitar pukul 05.00. Warga yang tengah tidur nyenyak tak mengetahui saat air Sungai Mencirim yang melintasi Kota Binjai itu semakin tinggi. Akibatnya, sekitar 250 rumah terendam banjir.

"Saat ini kami sudah mengirim bantuan pangan dan kesehatan kepada warga. Sekaligus petugas setempat mendirikan pos darurat untuk membantu warga yang terkena banjir," kata Kepala Humas Pemerintah Kota (Pemkot) Binjai Armansyah di Binjai.

Pascabanjir Pemkot Binjai telah menyalurkan beras, mi instan, dan telur kepada korban banjir. Selanjutnya, Dinas Kesehatan Kota Binjai segera mendirikan pos kesehatan untuk mencegah timbulnya penyakit menular pascabanjir.

Menurut seorang warga, ketinggian air saat puncaknya sekitar 5-7 meter dari sungai. Namun, begitu hujan berhenti Kamis pagi, banjir segera surut. "Mungkin ini banjir kiriman dari gunung," kata Ani.

Luapan air

Banjir juga terjadi di Kota Medan. Sedikitnya 70 rumah di Kompleks Koperasi, Kelurahan Terjun, Medan Marelan, terendam luapan air dari Sungai Bederah. Warga setempat, Eri, mengatakan, air meluap ke permukiman warga karena tanggul yang mengamankan bantaran Sungai Bederah telah jebol.

Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) Balai Wilayah I Medan sudah mengeluarkan peringatan waspada banjir kepada seluruh kabupaten/kota di pantai timur Sumut. Berdasarkan pengamatan BMG, belakangan ini curah hujan di pantai timur meningkat melebihi batas normal, 50 mm per hari.

"Saat ini curah hujan rata-rata yang melanda pantai timur sudah mencapai 76 milimeter per hari. Oleh karena itu, warga harus waspada terhadap ancaman banjir, terutama daerah yang dekat pegunungan," kata Kepala Bagian Operasi BMG Balai Wilayah I Medan Tuban Wiyoso.

Daerah rawan banjir tersebut merupakan kawasan yang berada di kaki pegunungan. Di antaranya, Kabupaten Langkat, Deli Serdang, Serdang Bedagai, Kota Medan, Pematang Siantar, Tebing Tinggi, dan Binjai.

Dia mengatakan, curah hujan saat ini terus meningkat karena angin masih bertiup dari Samudra Indonesia sehingga terbentuk awan di kawasan pantai timur Sumatera. Selain banjir, beberapa daerah yang memiliki gunung juga berpotensi mengalami longsor.

"Namun longsor ini hanya terjadi di daerah yang memiliki gunung. Tetapi daerah lain juga perlu waspada seandainya bencana longsor ini menyebabkan jalur transportasi terputus," kata Tuban, yang didampingi Pemantau Cuaca BMG Balai Wilayah I Medan Wahyu.

Titik api di Pekanbaru

Berbeda dengan Sumut yang mulai masuk musim hujan, Provinsi Riau masih mengalami musim kering dan sangat jarang terjadi hujan. BMG memantau sedikitnya 353 titik api di Riau sampai ke perbatasan Sumut.

"Sebagian besar terjadi di Riau, tetapi di kawasan Barumun, Sumut, juga banyak kita temukan titik api. Tetapi sekarang jumlahnya sudah mulai berkurang," kata Tuban. (ham)

Post Date : 17 September 2004